Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Tradisi Pawai Maulid Nabi di Berbagai Negara
27 September 2023 12:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pawai Maulid Nabi menjadi salah satu tradisi perayaan di Indonesia. Tak hanya di Tanah Air, pawai ini juga dilakukan di beberapa negara.
ADVERTISEMENT
Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi adalah momen bersejarah dalam Islam. Tak heran, jika umat Muslim menyambutnya dengan sukacita.
Maulid Nabi umumnya dirayakan dengan berbagai acara keagamaan, seperti doa bersama, membaca selawat dan kitab maulid, tausiyah, hingga tablig akbar.
Lalu, perayaan Maulid Nabi di beberapa daerah masih kental dengan tradisi dan budaya, salah satunya adalah pawai obor keliling. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pawai adalah iring-iringan orang atau kendaraan.
Pawai dilakukan dengan berjalan menyusuri rute yang telah ditentukan. Biasanya, pawai dilakukan pada malam hari. Para peserta akan membawa obor dan melantunkan sholawat sepanjang perjalanan.
Pawai Maulid Nabi di Berbagai Negara
Tradisi pawai keliling untuk memperingati hari kelahiran Rasulullah ternyata tidak hanya ada di Indonesia saja, melainkan di beberapa negara Muslim dunia.
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah tradisi pawai maulid nabi di beberapa negara yang dikutip dari berbagai sumber:
1. Mesir
Mesir adalah salah satu negara Muslim yang merayakan Maulid Nabi secara besar-besaran. Seperti halnya Indonesia, peringatan Maulid Nabi di Mesir dirayakan dengan menggelar parade atau pawai keliling.
Mengutip laman Egyptian Street, rombongan pawai biasanya akan melintasi jalan-jalan di Kairo kuno dimulai dari Masjid Salah al-Jaafari dan berakhir di Masjid al-Hussein. Di sepanjang jalan, rombongan pawai akan melantunkan sholawat dan lagu-lagu Islami diiringi dengan musik rebana.
2. Yaman
Masyarakat Yaman punya cara tersendiri dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada 12 Rabiul Awal, umat Muslim di Yaman akan menggelar parade Maulid dengan membawa bendera hijau.
Tak hanya itu, mereka juga menghias masjid, jalanan, rumah, hingga mobil dengan lampu, hiasan, dan pernak-pernik berwarna hijau, yang dipercaya sebagai warna kesukaan Nabi Muhammad.
ADVERTISEMENT
3. Brunei Darussalam
Pawai keliling menjadi acara utama peringatan Maulidurrasul di Brunei Darussalam. Masyarakat di negara para sultan ini akan memakai baju tradisional Melayu untuk acara spesial tersebut. Kemudian menyusuri jalan-jalan utama ibu kota sambil melantunkan sholawat.
Tak hanya masyarakat, parade juga dilakukan oleh sekelompok perwira kerajaan. Pasukan bersenjata ini bertugas untuk mengawal sri sultan yang ikut turun ke jalan.
4. Maroko
Negara di Barat Laut Afrika ini merayakan Maulid Nabi dengan karnaval keagamaan dan seni bernama konvoi lilin. Menjelang Maulid, setelah masyarakat Maroko yang tinggal di Kota Sale akan membawa bingkai kayu raksasa yang dilapisi lilin warna-warni.
Desain lilinnya pun juga beragam, namun sebagian besar didominasi bentuk masjid yang terinspirasi dari arsitektur Islam. Tak hanya konvoi lilin, parade tersebut juga akan menampilkan orkestra musik dan tarian Islam serta kostum tradisional.
ADVERTISEMENT
5. Pakistan
Parade Maulid Nabi di Pakistan digelar di kota-kota besar, seperti Islamabad atau Lahore. Pawai biasanya dilakukan pada sore menjelang malam hari dan diikuti oleh perempuan dan anak-anak.
Itulah berbagai tradisi pawai Maulid Nabi yang dilakukan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi pawai maulid ini dilakukan sebagai wujud kecintaan umat Muslim kepada Rasulullah.
(GLW)
Baca juga: 3 Doa Maulid Nabi Lengkap dengan Artinya