VPN: Definisi, Kegunaan, dan Jenis-jenisnya

VPN atau virtual private network adalah teknologi keamanan di antara dua jaringan privat. Foto: Pixabay

VPN adalah teknologi Virtual Private Network. VPN merupakan teknologi yang menciptakan koneksi aman di antara dua jaringan privat. Teknologi berbasis keamanan ini penting, terutama untuk melindungi privasi penggunanya.

Untuk dapat menghubungkan kedua jaringan privat tersebut, digunakan layanan internet sebagai sarana komunikasinya, sehingga biaya koneksi dapat ditekan seminimal mungkin. Melalui VPN, penggunanya dapat tersambung ke layanan internet secara pribadi pula.

VPN dapat berupa software (router atau firewall) atau hardware (mesin atau perangkat keras). Masa depan penggunaan VPN akan semakin banyak dibutuhkan, karena menggunakan koneksi internet yang murah dan cepat.

Pembahasan kali ini akan menjabarkan secara lengkap mengenai kegunaan dan jenis-jenis VPN. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, yang dikutip dalam berbagai sumber.

Kantor pusat memasang teknologi VPN untuk keamanan komunikasi dan akses data dengan kantor-kantor cabang. Foto: Pixabay

Kegunaan VPN

Dikutip dari buku Adminstrasi Sistem Jaringan 3 oleh Nikmah Daulae, S.Pd, MTA (2021: 134), berikut kegunaan VPN yang kini semakin menjamur peminatnya.

1. Tersedia di Berbagai Tempat, Asal Ada Internet

Konsepnya, ketika pengguna memasang internet yang sudah mendapatkan izin memakai VPN, pengguna bebas mengakses jaringan dari mana saja, asalkan terdapat koneksi internet. VPN yang menggunakan jaringan internet biasa disebut VPN internet.

2. Aman dan Terenkripsi

Secara praktiknya, hampir mustahil untuk membobol keamanan VPN. Jadi, dengan menggunakan VPN pengguna dapat terhindar dari tangan-tangan jahil yang berusaha memasuki jaringan tanpa izin.

3. Many to Many Connection

Ketika sebuah kantor memasang instalasi jaringan internet yang sudah didukung teknologi VPN, maka kantor tersebut memiliki jaringan privat yang letak wilayahnya berbeda-beda.

4. Koneksi Murah

Masih berhubungan dengan pemasangan VPN di sebuah perkantoran, dengan menggunakan VPN, secara virtual pengguna dapat memiliki koneksi antarkantor cabang (seakan-akan terhubung secara privat).

Katakanlah pengguna menyewa internet kelas bisnis sebesar 3 Mbps dengan harga 4.5 juta/bulan dalam satu wilayah. Maka, pengguna dapat menggunakan jaringan ini sebagai jaringan privat sekaligus menggunakan koneksi internet yang terpasang.

Coba bayangkan, ketika pengguna meminta memasang jalur secara privat, maka diharuskan membayar minimal 20 juta perbulan dalam kontrak minimal beberapa tahun. Mungkin ia akan berpikir ulang untuk menggunakan jalur privat ini.

Jenis teknologi VPN dibagi menjadi dua macam dan dapat dipasang sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Foto: Pixabay

Jenis-Jenis VPN

Merangkum dalam buku Sistem Keamanan Komputer karangan Deris Stiawan (2005: 115), jenis VPN dibagi menjadi dua macam, yaitu Site to Site dan Remote Access.

1. Site to Site VPN (L2L-Lan to LAN)

Jenis VPN Site to Site adalah VPN yang menghubungkan antara satu lokasi dengan lokasi yang lain, tanpa berpindah tempat.

Misalnya, sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor cabang. Dengan teknologi VPN, beberapa kantor cabang tersebut dapat terkoneksi seakan dalam jaringan internal. Contoh ini biasa disebut Intranet.

Sementara itu, ada juga VPN yang berguna untuk menghubungkan lokasi perusahaan dengan perusahaan yang menjadi mitra kerja, contoh ini disebut sebagai Ekstranet.

2. Remote Access

Remote access VPN ini biasa disebut Virtual Private Dial-Up Network (VPDN). Teknologi VPN ini memungkinkan penggunanya dapat terkoneksi dengan jaringan internal kantor melalui perangkat tertentu.

Teknologi remote akses VPN biasanya sudah di-binding (ikat) dengan vrf, sehingga bisa langsung terkoneksi dengan jaringan vrf yang sama.

Contoh perangkat yang umum digunakan adalah kartu HSDPA. Cara kerjanya, kartu HSDPA di-dial menggunakan user dan password melalui APN, dan teknik autentikasinya bisa terletak pada server radius.

(VIO)