Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Warna dalam Seni Lukis: Warna Hangat hingga Komplementer
12 Oktober 2021 16:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam seni lukis sendiri warna termasuk ke dalam unsur visual yang memiliki peranan penting untuk nilai estetika. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, warna merupakan kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda; corak rupa, seperti biru dan hijau.
Keberadaan warna di dalam sebuah seni memang diperlukan. Bahkan, dalam seni luki s sendiri, terdapat lukisan abstrak yang mencampurkan berbagai warna di dalamnya. Gabungan warna tersebut yang membuat lukisan abstrak bisa memiliki nilai estetika yang tinggi.
Warna dalam Lingkaran Warna
Menurut jurnal yang berjudul Teori Warna: Penerapan Lingkaran Warna karya Meilani, jika berdasarkan letaknya dalam lingkaran warna, terdapat tiga jenis, yakni:
1. Warna primer
Warna primer adalah warna utama yang terdiri dari biru, merah, dan kuning yang disebut juga sebagai hue. Ketiga warna ini yang nantinya bisa dikombinasikan sehingga menghasilkan warna lainnya.
ADVERTISEMENT
2. Warna sekunder
Warna-warna yang dihasilkan dari percampuran warna-warna primer (biru, merah, dan kuning) dalam satu ruang warna. Hasil pencampuran warna primer ini, yakni hijau, oranye, ungu.
3. Warna tersier
Warna tersier merupakan warna yang dihasilkan dari campuran satu warna primer dengan satu warna sekunder dalam sebuah ruang warna.
Warna dalam Seni Lukis
Setelah mengetahui pembagian warna berdasarkan dengan lingkaran warna, berikut pembagian warna dalam seni lukis seperti yang dikutip dari buku Seni Budaya Kelas XI yang disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
1. Warna hangat
Warna hangat yang ada dalam seni lukis dapat digambarkan seperti warna merah. Warna hangat ini memberikan filosofis untuk bisa berpikir maju, memberikan semangat, serta mendatangkan keceriaan.
ADVERTISEMENT
2. Warna dingin
Warna dingin dapat diartikan sebagai warna yang tenang seperti warna putih. Warna dingin melambangkan kesejukan, ketenangan, dan kelembutan. Selain itu, warna dingin ini juga bisa menggambarkan sesuatu agar terlihat lebih jauh.
3. Warna hue
Warna hue berarti warna dasar yang ada di kombinasi warna. Contohnya seperti merah, hijau, dan biru.
4. Saturation
Saturation atau saturasi merupakan ukuran dari kemurnian warna dan kecemerlangan. Warna-warna yang terang adalah warna yang memiliki saturasi tinggi, sedangkan warna yang memiliki saturasi rendah adalah warna-warna pastel.
5. Monokrom
Monokrom merupakan warna yang didominasi dengan hitam dan putih. Warna monokrom ini tidak memiliki saturasi karena tidak memiliki intensitas warna di dalamnya. Singkatnya, warna monokrom adalah warna yang tidak kontras.
ADVERTISEMENT
6. Komplementer
Warna komplementer merupakan warna yang berseberangan pada roda warna dalam seni lukis. Umumnya, warna komplementer dapat bekerja sama dengan baik dan menghasilkan komposisi warna yang menarik.
Namun hal tersebut dapat berbanding terbalik jika yang dihasilkan adalah warna unkomplementer. Artinya, warna tersebut dapat merusak karya seni lukis tersebut.
(JA)