Waspada Bakteri Penyebab Penyakit Sifilis

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
13 Oktober 2021 16:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pasien yang sedang dirawat karena sakit. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasien yang sedang dirawat karena sakit. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Sifilis atau disebut juga raja singa adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri. Secara umum, penyebaran penyakit sifilis melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, bakteri penyebab sifilis juga dapat menyebar melalui cairan tubuh pengidapnya, yaitu darah. Jadi, bakteri sifilis akan menular apabila seseorang melakukan kontak fisik dengan luka yang ada pada penderita.
Tanpa penanganan yang cepat dan tepat, sifilis dapat memberikan komplikasi yang serius. Penyakit sifilis dapat merusak organ dalam tubuh, seperti jantung, otak, dan organ lainnya. Bahkan, pada wanita hamil, penyakit sifilis dapat menyebabkan kondisi janin yang tidak normal hingga kematian.
Oleh karena itu, semakin dini diagnosis dan penanganan yang tepat, semakin mudah sifilis untuk disembuhkan. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai penyakit sifilis ini, simak penjelasannya berikut.

Bakteri Penyebab Penyakit Sifilis Adalah Treponema pallidum

Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, jenis bakteri spirilia yang merupakan kelompok bakteri dengan bentuk dasar spiral.
ADVERTISEMENT
Selain menyebar melalui hubungan seksual dan darah, bakteri penyebab sifilis ini juga dapat menular dengan berbagi jarum. Misalnya, infeksi sifilis dapat menular bagi pengguna narkoba suntik ataupun penyuka seni merajah tubuh, seperti tato dan menindik telinga.
Infeksi sifilis dapat menyebar dengan berbagi jarum suntik. Foto: Pexels
Bakteri penyebab sifilis tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia, dan penyakit ini tidak dapat ditularkan lewat cara-cara di bawah ini:

Gejala Penyakit Sifilis

Gejala pertama penyakit sifilis muncul sekitar tiga minggu setelah bakteri memasuki tubuh. Dikutip dari Biologi Sains dalam Kehidupan oleh Bagod Sudjadi dan Siti Laila (2006:71), infeksi sifilis terbagi menjadi empat tahapan utama sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Sifilis Primer
Penderita sifilis primer mengalami gejala yang dimulai dengan luka pada alat kelamin atau di dalam dan di sekitar mulut. Luka yang terjadi berbentuk seperti gigitan serangga tapi tidak menimbulkan rasa sakit.
Pada tahap ini, jika orang yang terinfeksi berhubungan seksual dengan orang lain, penularan akan sangat mudah terjadi. Luka dapat bertahan selama satu sampai dua bulan. Pada akhirnya, luka ini akan sembuh tanpa meninggalkan bekas.
2. Sifilis Sekunder
Penderita sifilis sekunder akan mengalami ruam merah seukuran koin kecil dan biasanya ruam ini muncul pada telapak tangan dan telapak kaki.
Gejala lain yang mungkin muncul adalah demam, nafsu makan menurun, radang tenggorokan, dan kutil kelamin. Fase ini bisa bertahan selama satu hingga tiga bulan.
ADVERTISEMENT
3. Sifilis Laten
Setelah fase sifilis sekunder, sifilis seakan-akan menghilang dan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Masa laten ini bisa bertahan sekitar dua tahun sebelum kemudian lanjut ke masa yang paling berbahaya dalam infeksi sifilis, yakni sifilis tersier.
4. Sifilis Tersier
Jika infeksi tidak diobati, sifilis akan berkembang ke tahap terakhir, yaitu sifilis tersier. Pada tahap ini, infeksi dapat memberikan efek yang serius pada tubuh.
Beberapa akibat dari infeksi pada tahapan ini adalah kelumpuhan, kebutaan, demensia, masalah pendengaran, impotensi, dan bahkan kematian.
Sifilis paling mudah menular pada fase sifilis primer dan sekunder. Jika merasa terinfeksi sifilis, segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan diagnosis terhadap sifilis.
Semakin cepat sifilis terobati, semakin kecil kemungkinan sifilis dapat berkembang menjadi penyakit yang serius.
ADVERTISEMENT
(SFR)