Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Zaman Batu Besar: Pengertian dan Hasil Budayanya
26 Januari 2022 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada zaman praaksara, terdapat periode yang disebut dengan zaman batu besar atau disebut Megalitikum. Jika dilihat dari teknologi peralatannya, zaman praaksara terbagi menjadi dua bagian, yaitu zaman batu dan zaman logam.
ADVERTISEMENT
Zaman batu kemudian terbagi lagi menjadi beberapa periode. Secara umum, pembabakan zaman batu antara lain zaman batu tua (Paleolitikum), zaman batu madya (Mesolitikum), zaman batu muda (Neolitikum), dan yang terakhir zaman batu besar atau Megalitikum.
Seputar Zaman Batu Besar
Seperti namanya, pada zaman ini ditemukan batu-batu besar hasil dari kebudayaan masyarakat praaksara. Istilah Megalitikum berasal dari kata “mega” yang berarti besar dan “lithos” yang berarti batu.
Bila merujuk pada buku Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA/SMK/MAK yang ditulis Amurwani Dwi L. dkk., megalitik diartikan sebagai budaya yang pada umumnya diwujudkan dalam bentuk batu-batu besar. Pendiriannya dimaksudkan sebagai lambang atau sarana pemujaan terhadap arwah nenek moyang.
Hasil Budaya Zaman Batu Besar
Menyadur dari buku Sejarah untuk SMA/MA Kelas X oleh Dwi Ari Listiyani, berbagai hasil budaya megalitik antara lain sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Menhir
Menhir adalah tugu dari batu tunggal. Fungsinya adalah sebagai tanda peringatan suatu peristiwa atau sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang. Menhir ditemukan di berbagai tempat di Indonesia, antara lain di Sumatra Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan.
2. Dolmen
Kata lain dolmen bisa diartikan sebagai meja batu . Fungsinya sebagai tempat meletakkan sajian untuk pemujaan roh nenek moyang. Ada juga dolmen yang dipergunakan sebagai peti mayat.
3. Sarkofagus
Sarkofagus atau keranda merupakan peti batu besar yang bentuknya seperti palung atau lesung dan diberi tutup. Fungsinya, sebagai kuburan atau peti mayat. Di dalamnya ditemukan tulang-tulang manusia bersama bekal kuburnya.
4. Kubur Batu
Kubur batu berupa kuburan dalam tanah. Sisi samping, alas, dan tutupnya diberi semacam papan-papan dari batu. Fungsinya, untuk mengubur mayat, tetapi bentuknya berbeda dengan Dolmen dan Sarkofagus.
ADVERTISEMENT
5. Punden Berundak-undak
6. Arca
Arca sederhananya adalah bangunan batu berbentuk manusia atau binatang yang merupakan perwujudan dari roh nenek moyang. Arca dari megalitik bentuknya sangat sederhana dan kasar.
Arca yang berbentuk manusia umumnya digambarkan secara utuh atau setengah badan. Sedangkan, arca-arca yang berbentuk binatang digambarkan seperti gajah, kerbau, harimau, dan monyet.
(AMP)