Konten dari Pengguna

Zaman Sebelum Adanya Kehidupan di Bumi: Ketahui Cirinya Berikut Ini

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
1 November 2021 15:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Zaman sebelum adanya kehidupan. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Zaman sebelum adanya kehidupan. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Bumi yang kita tempati saat ini telah melalui berbagai fase evolusi. Proses itu terjadi dalam waktu ratusan bahkan ribuan juta tahun lalu. Kehidupan di Bumi juga tidak langsung berwujud, tetapi memerlukan transisi yang cukup lama.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Sejarah Nasional Indonesia Edisi Revisi 2003 oleh Edi Hernadi, proses evolusi Bumi secara geologis mengalami beberapa tahapan. Berikut penjelasan selengkapnya berdasarkan teori evolusi yang ada.

Teori Big Bang

Salah satu teori ilmiah yang berkaitan dengan pembentukan Bumi, yakni teori dentuman keras atau teori big bang. Stephen Hawking merupakan ilmuwan asal Inggris yang memopulerkan teori ini.
Menurut buku Sejarah Nasional Indonesia Edisi Revisi 2003 oleh Edi Hernadi, teori ini menyatakan bahwa alam semesta pada awalnya berupa gumpalan gas yang melingkupi seluruh ruang di semesta.
Gumpalan gas tersebut meledak dengan satu dentuman besar yang amat dahsyat. Setelahnya, bermacam materi di alam semesta saling berdesakan satu sama lain dengan kondisi suhu dan kepadatan yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Kondisi demikian hanya menyisakan energi berupa proton, neutron, dan elektron yang bertebaran ke seluruh arah.
Ilustrasi Teori Terciptanya Bumi dan Tata Surya. Foto: Pixabay

Teori Terciptanya Bumi dan Tata Surya

Merujuk pada buku Sejarah Itu Asyik Jilid I oleh Ahmad Muhli Junaidi, dalam teori Kabut atau Nebula, Bumi tercipta sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Masa itu bersamaan dengan terbentuknya susunan tata surya.
Pada teori terciptanya Bumi dan tata surya, Matahari dan planet-planet lain masih berbentuk gas padat maupun besar. Gas tersebut berputar dengan kuat, lalu membentuk materi dan menjadi matahari.
Di saat yang bersamaan, terdapat perputaran materi lain yang lebih kecil. Materi-materi kecil itu disebut sebagai planet. Mereka memiliki massa yang lebih kecil dari Matahari, sehingga mengalami gaya tarik dan mengelilingi matahari.
ADVERTISEMENT
Planet-planet tersebut memiliki gaya gravitasi, sehingga daya tarik Matahari atas planet-planet tidak mampu ditelan oleh Matahari. Hasilnya, terjadi gerakan konstan oleh planet dalam mengelilingi Matahari melalui satu orbit.
Sama halnya dengan evolusi alam semesta, proses terbentuknya Bumi memakan waktu yang cukup lama. Dalam ilmu paleontologi, proses tersebut mulai dari sebelum hingga terciptanya kehidupan dan terbagi menurut hitungan geologis.
Masing-masing tahapan ditandai dengan peristiwa alam yang muncul. Misalnya, terbentuknya gunung, benua, dan banyak makhluk hidup.

Zaman Sebelum Adanya Kehidupan

Menurut Junaidi dalam buku Sejarah Itu Asyik Jilid I, zaman sebelum adanya kehidupan disebut sebagai zaman Azoikum. Istilah itu berasal dari bahasa Yunani, a berarti tidak, sedangkan zoon berarti hewan, dan cum berarti zaman.
ADVERTISEMENT
Sementara menurut buku Sejarah untuk SMA/MA Kelas X oleh J. Sumardianta, dkk., zaman sebelum adanya kehidupan disebut sebagai zaman Arkaekum. Periode ini terjadi pada lebih dari satu miliar tahun yang lalu. Di zaman yang sama, bumi baru terbentuk dan bersuhu sangat tinggi. Suhu tersebut tidak memungkinkan adanya kehidupan.
(ANM)