Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Himbauan Publik Ditengah Safari Ramadhan
18 Mei 2018 0:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari kabar kediri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
KEDIRI. Mushola Dusun Glatik Desa Klampisan Kecamatan Kandangan menjadi lokasi Safari Ramadhan Muspika Kandangan. Bersama warga Desa Klampisan, Danramil Kandangan Kapten Czi Kustoyo, Kapolsek Kandangan AKP Eka Purnama dan Camat Kandangan Sunar Utomo membaur bersama perangkat desa serta Ketua RT dan RW se-Desa Klampisan dalam malam Ramadhan ini, kamis (17/05/2018)
ADVERTISEMENT
Memanfaatkan waktu yang disediakan, Kapten Czi Kustoyo menyampaikan himbauannya terkait cegah dini dan tangkal aksi terorisme di Kecamatan Kandangan pada khususnya dan Kediri pada umumnya.
“Poskamling yang ada diseluruh Kecamatan Kandangan harus lebih digalakkan lagi. Untuk poskamling yang berstatus pasif, agar diaktifkan lagi. Untuk yang sudah alih fungsi, mungkin bisa ditindaklanjuti agar difungsikan sebagaimana mestinya. Rata-rata poskamling yang alih fungsi ini berubah menjadi tempat potong rambut,” ungkapnya.
Menanggapi poskamling yang pasif, ia meminta respon dari perangkat desa maupun Ketua RT dan RW agar segera dihidupkan lagi. Menurutnya, minimal ada lebih dari 2 atau 3 orang yang berada di poskamling dan tidak perlu harus jumlah yang banyak.
“Khusus untuk orang yang masuk ke desanya, belum jelas siapa saudaranya, belum diketahui maksud tujuannya, Ketua RT dan RW harus memberanikan diri untuk bertanya. Tetapi saya mengingatkan, bertanya ini dalam artian kata bukan mencurigai, tetapi sebagai laporan warga,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Mengenai kecurigaan terhadap seseorang, ia menghimbau agar kecurigaan itu berdasar, bukan asal mencurigai atau memata-matai. Baginya, kecurigaan itu penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Pelaku bom bunuh diri di Surabaya itu memang warga asli dikampungnya, tetapi dalam komunikasi dengan tetangga sangat tertutup, malah informasi teraktual dan dapat dipercaya, tetangganya sendiri kurang jelas bagaimana kesehariannya. Ini PR bagi Ketua RT dan RW untuk mengetahui warganya secara detail, tidak setengah-setengah,” pungkasnya.
Safari Ramadhan ini juga dilakukan tukar menukar nomor telepon, baik Ketua RT maupun RW hingga perangkat desa, hal tersebut dilakukan untuk kontak instant dengan Muspika Kandangan, bila da informasi update terkait terorisme.