Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bentrokan di Jerusalem, PSI Aceh: Jangan berhenti jadi Manusia
23 Juli 2017 19:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari kabarkita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua DPW PSI Aceh, Kamaruddin, S.H., @ist
Banda Aceh - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Aceh mengecam keras tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap warga sipil Palestina sejak beberapa hari terakhir di Jerusalem Timur.
ADVERTISEMENT
Ketua DPW PSI Aceh, Kamaruddin, S.H., menyatakan kesedihan dan mengecam keras tindakan pihak keamanan Israel yang sudah berulang kali melakukan tindakan brutal, yang selalu berakibat pada buntunya upaya damai yang sedang lama dirintis.
"Kita sangat sedih sekaligus marah atas kekejaman tentara Israel terhadap warga sipil Palestina, bahkan di media sosial saat ini bisa terlihat jelas bagaimana Israel selalu memprovokasi dan sewenang-wenang tethadap warga Palestina" kata Kamaruddin, Minggu (23/7/2017).
Bentrokan antara warga sipil Palestina dan tentara Israel di kawasan Jerusalem semakin buruk, media-media internasional melansir pada (22/7) telah terjadi penyerangan oleh pasukan kemanan Israel yang menewaskan 4 orang pemuda.
Bahkan video-video saksi bentrokan menujukkan tindakan keji tentara Israel terhadap warga sipil. Kabar dari Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan selain 4 tewas juga sedikitnya 400 warga Palestina terluka, 92 di antara mereka dibawa ke rumah sakit terdekat.
ADVERTISEMENT
Menurut Kamaruddin, jika PBB dan negara-negara pemegang hak veto terus-menerus tidak tegas membuat resolusi bagi kedamaian di Palestina, maka itu sama artinya kita semua perlahan-lahan mulai berhenti jadi manusia.
"PBB ini lembaga yang punya power untuk menghentikan pertikaian yang sudah puluhan tahun lamanya. Pun, demikian dengan negara-negara anggota tetap dewan keamanan PBB harusnya tegas dan adil menilai persoalan klasik Israel-Palestina ini, jangan kita berhenti jadi manusia," ungkap Kamaruddin.
Sebegaimana dikabarkan pemicu kerusuhan terjadi setelah pemerintah Israel memutuskan untuk tidak memindahkan detektor logam yang dipasang di pintu masuk kompleks Masjid Al-Aqsa, Jumat (21/7) waktu setempat. Pada minggu lalu di lokasi tersebut sempat terjadi serangan yang menewaskan dua polisi Israel. [srl]