news-card-video
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

ASN Wajib Karawo, PKK Gorontalo Dorong Produktivitas Pengrajin

18 Januari 2018 10:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ASN Wajib Karawo, PKK Gorontalo Dorong Produktivitas Pengrajin
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Gorontalo, Kabarpas.com – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah mendorong para pengrajin Karawo (kain sulaman tangan, khas Gorontalo) untuk meningkatkan produktivitasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Idah, sekarang merupakan saat yang tepat bagi para pengrajin sebab pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan instansi swasta terus mengkampanyekan penggunaan kain Karawo di tengah tengah masyarakat.
“Saat ini Gubernur Gorontalo mengharuskan para ASN Provinsi Gorontalo bagi pria memakai upia karanji (kopiah keranjang) dan bagi wanita menggunakan jilbab karawo. Dengan demikian hal ini merupakan peluang bagi para pengrajin untuk memperoleh keuntungan,” ujar Idah saat mengunjungi para pengrajin di Desa Tohupo, Kecamatan Bongomeme.
Belum lagi, lanjut istri Gubernur Gorontalo Rusli Habibie itu, karawo sekarang menjadi pakaian wajib ASN di daerah yang rutin digunakan setiap hari Kamis. Dituntut dari pengrajin yakni produktivitas kain yang banyak serta inovasi dari setiap desain sulaman yang dihasilkan. Dengan begitu kualitas dan harga kain karawo makin bersaing di pasaran.
ADVERTISEMENT
“Jika saya lihat di desa ini para pengrajin karawo masih kekurangan bahan maupun alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat sulaman karawo. Dari pengamatan saya nampaknya mereka masih harus lebih inovatif lagi terutama untuk desain karawo-nya,” sambung Idah.
Untuk memaksimalkan produktivitas karawo di kalangan pengrajin, Idah meminta agar membentuk kelompok-kelompok kecil. Hal ini penting agar dapat diberi bantuan oleh pemerintah dan penggunaan peralatan yang dibutuhkan bisa dipakai dan dijaga secara bersama sama.
Ketua Dekranasda itu berharap kedepan produksi karawo semakin banyak dan berkualitas. Lebih daripada itu, kain sulaman karawo semakin dikenal baik di kancah nasional maupun internasional. Ia berharap popularitas karawo didukung dengan produksi dan harga yang bersaing di pasaran. (*).
ADVERTISEMENT
Reporter : Almas Baks
Editor : Anis Natasya