B-Fest Hadirkan Festival Dandang Sewu

Konten Media Partner
5 Agustus 2017 12:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyuwangi (Kabarpas.com) – Agenda pariwisata Banyuwangi Festival (B-Fest) kembali menghadirkan even anyar yang diangkat dari potensi masyarakat. Even tersebut adalah Festival Dandang Sewu (seribu dandang) yang digelar di Dusun Tegal Pakis, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru.
ADVERTISEMENT
Ribuan masyarakat memenuhi area festival dandang sewu yang berlangsung di areal persawahan Dusun Tegal Pakis, atau yang biasa dikenal dengan Kampung Sayangan. Mereka sangat antusias mengikuti festival yang mengangkat potensi desa sekaligus salah satu sumber mata pencaharian warga setempat, yakni kerajinan peralatan masak.
Beragam peralatan memasak menjadi produk utama yang dihasilkan warga mulai dandang, panci, wajan, tudung saji, gelas, sutil, hingga oven kue. Aneka ragam peralatan masak itupun ditampilkan menjadi background yang menarik, menyatu dengan pesona view pegunungan yang indah pada panggung festival.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, festival ini sebagai salah satu cara mempromosikan potensi warga Kalibaru sebagai pengrajin peralatan masak yang sudah berlangsung puluhan tahun. Kecamatan Kalibaru selama ini telah menjadi sentra kerajinan alat masak berbahan dasar aluminium dan stainless steel di Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
Sejak 1970-an, Kampung  Sayangan dikenal sebagai ‘Rumahnya pengrajin dandang’. Dari semula hanya ada dua pengrajin, kini sudah ada 34 pengrajin dengan kerajinan peralatan dapur yang beragam. Kualitasnya yang bagus, membuat produk khas Sayangan ini banyak diminati masyarakat.
Bahkan, telah merambah ke berbagai daerah di Indonesia. Di antaranya, wilayah Sulawesi, Kalimantan, dan Irian Jaya. “Kami akan terus menggelar even untuk mengangkat potensi desa di Banyuwangi untuk meningkatkan daya saing dan memajukan warga setempat,” terang Bupati Anas.Festival tesebut memamerkan deretan puluhan penjual dengan aneka peralatan masak. Toko-toko yang berada di pinggir jalan nasional tersebut menjadi etalase sekaligus lokasi jual beli aneka peralatan masak para pengrajin.
ADVERTISEMENT
Salah satu pemilik toko yang juga pengrajin peralatan masak, Mulisab (45) mengatakan dirinya merupakan generasi ketiga yang membuat sekaligus menjual aneka peralatan masak. Kelurga besar bapak dari dua anak tersebut sudah menggeluti profesi ini selama lebih dari 60 tahun. Selain menjual produknya di Banyuwangi dan daerah sekitar, dia juga pernah mengirim produknya ke beberapa daerah di luar Jawa.“Dari sejak kakek saya, sudah menjadi pembuat dan penjual peralatan masak. Saya sendiri meneruskan dari bapak saya,” katanya kepada Kabarpas.com biro Banyuwangi.
Selama ini, kata Mulisab omsetnya perbulan rata-rata Rp 1 sampai Rp 2 juta. Namun khusus di momen hari raya omset itu bisa naik hingga puluhan kali lipat. “Waktu hari raya kemarin omset saya sampai Rp 30juta dalam waktu tujuh hari,” ungkapnya.Dari hasil berjualan peralatan masak, Mulisab mengaku bisa menyekolahkan dua putrinya, yang paling besar di bangku kuliah dan yang kecil di pondok pesantren.“Alhamdulillah, semua kebutuhan terpenuhi dari membuat dan menjual peralatan masak,” jawabnya sumringah.
ADVERTISEMENT
Festival ini juga dimeriahkan beragam acara. Mulai pameran beragam produk sayangan, lomba mewarnai siswa TK, seni tari kreasi dandang, dan kesenian jaranan yang akan dibawakan  500 pelajar. (*).
Reporter : Habib Mustofa Editor : Memey Mega