Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Disnaker Kabupaten Probolinggo Sertifikasi Operator Mesin Jahit dan Teknisi Komputer
3 Mei 2018 10:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB

ADVERTISEMENT
Probolinggo, Kabarpas.com – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo, menggelar sertifikasi/uji kompetensi kejuruan garmen (operator messin jahit) dan Computer Tehnical Support (teknisi komputer) kegiatan pembinaan dan pelatihan ketrampilan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat melalui pelatihan berbasis kompetensi di UPTD BLK Kabupaten Probolinggo.
ADVERTISEMENT
Sertifikasi/uji kompetensi kegiatan pembinaan dan pelatihan ketrampilan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat melalui pelatihan berbasis kompetensi ini diikuti sebanyak 32 orang dari kejuruan menjahit/garment 16 orang dan Computer Tehnical Support (teknisi komputer) 16 orang.
Kegiatan ini menghadirkan penguji/asesor sertifikasi/uji kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Professi (BNSP) dalam hal ini Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) 2 BLKI Singosari Malang.
Kepala Disnaker Kabupaten Probolinggo Sigit Sumarsono melalui Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Priharjoto Lestari mengatakan kegiatan ini bertujuan agar peserta pelatihan mendapatkan pengakuan kompeten dalam bidang keahlian/kejuruan yang dikeluarkan oleh BNSP/LSP 2 Singosari Malang yang dapat dalam mengikuti pelatihan berbasis kompetensi sehingga nantinya dapat berdaya saing atau menjadi modal keahlian dalam mendapatkan pekerjaan dan berwirausaha.
ADVERTISEMENT
“Dalam sertifikasi ini mereka diuji langsung terkait dari hasil pelatihan yang sudah diikutinya selama ini. Kalau lulus, maka mereka akan mendapatkan pengakuan berupa sertifikat,” katanya.
Menurut Priharjoto, sertifikat ini berlaku selama 3 (tiga) tahun. Nantinya setelah itu, mereka harus mengikuti sertifikasi lagi secara mandiri. Karena sertifikasi ini merupakan sebuah sarana untuk meningkatkan ketrampilan yang sudah dimilikinya.
“Melalui sertifikasi ini setidaknya yang bersangkutan mempunyai kemampuan dan kompetensi yang sudah mendapatkan pengakuan. Sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta ikut berpartisipasi dalam pembangunan di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. (fie/nis)
Reporter : Ananda Hizbul Khofie
Editor : Anis Natasya