Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten Media Partner
Festival Hadrah dan Pesta Kembang Api Sambut Tahun Baru 2018
1 Maret 2018 11:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Reporter : Ali Mahfudz
Editor : Anis Natasya
Probolinggo, Kabarpas.com – Semarak acara menyambut pergantian tahun baru masehi 2018 di Kabupaten Probolinggo diwarnai dengan kegiatan sholawat bersama dan hiburan masyarakat bernuansa Islami selain pelepasan kembang api.
ADVERTISEMENT
Kali ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) menempatkan hiburan tersebut di Alun-alun Kota Kraksaan, Minggu (31/12/2017) malam hingga Senin (1/1/2018) dini hari.
Di menit-menit awal pelaksanaannya masyarakat sudah antusias memadati setiap sudut Alun-alun Kota Kraksaan. Sembari menunggu detik-detik pergantian tahun dan hiburan utama yaitu pelepasan kembang api dan konser Orkestra Suara Hati, masyarakat dihibur dengan adanya Festival Hadrah Akhir Tahun 2017 yang diikuti oleh 22 grup hadrah se-Kabupaten Probolinggo.
Kemeriahan malam itu dihadiri oleh Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari didampingi suaminya Hasan Aminuddin. Dan diikuti oleh para tokoh agama dan tokoh masyarakat, Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Soeparwiyono, sejumlah Kepala OPD serta Camat di lingkungan Pemkab Probolinggo.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari mengemukakan bahwa budaya asli Indonesia telah mengalami degradasi dan telah banyak masyarakatnya mengadopsi budaya dari luar Indonesia yang minim manfaat.
“Oleh karena itu melalui acara ini dapat memberikan pelajaran bagi kita sendiri serta mampu memberikan contoh dan inspirasi bagi masyarakat untuk mengembalikan budaya luhur kita,” ungkapnya.
Adanya kebiasaan masyarakat membanjiri tempat hiburan, rekreasi dan wisata dengan tujuan merayakan tahun baru ditegaskan oleh Tantri bahwa itu bukanlah budaya Indonesia.
“Saya selaku Bupati Probolinggo ingin mengajak rakyat Kabupaten Probolinggo untuk tidak latah dan ikut-ikutan melaksanakan budaya yang jelas diluar budaya kita. Alhamdulillah hari ini kembali dilaksanakan sholawat bersama menjelang hadirnya tahun baru ini,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu pula, tepat menjelang detik-detik akhir tahun 2017 dan Tahun baru masehi 2018, H. Hasan Aminuddin juga menyampaikan resolusi 2018. Dalam pidatonya suami Bupati Probolinggo ini mengutarakan bahwa kemarin adalah masa lalu, hari ini kita hidup dengan takdir kita sekarang dan esok adalah harapan.
ADVERTISEMENT
“Kemarin adalah bagian dari masa lalu kita, hari ini adalah kenyataan dan esok adalah bagian waktu yang wajib kita isi dengan yang lebih baik dari kemarin dan hari ini,” jelas Hasan Aminuddin.
Tahun baru 2018 disebutnya merupakan sebuah momentum dalam hal pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dimana rakyat senantiasa menunggu kiprah para aparatur dan forum pimpinan di Kabupaten Probolinggo.
“Sebagai penutup lembaran lama kita, semoga Allah SWT mengampuni segala dosa dan menerima seluruh amal kebaikan kita. Esok yang kita sama-sama tidak tahu marilah kita perbanyak berbuat kebaikan sebagai bekal kita hidup bahagia dunia akhirat,” tandasnya.
Akhirnya detik-detik malam pergantian tahun masehi 2017-2018 itu ditandai dengan penabuhan alat musik rebana oleh H. Hasan Aminuddin bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Soeparwiyono, Sekretaris Umum MUI Kabupaten Probolinggo KH Syihabuddin Sholeh serta Takmir Masjid Agung Ar-Raudlah Kota Krakssaan KH Sya’dullah Asy’ari. Kegiatan ini dipungkasi oleh pelepasan kembang api berdurasi 10 menit. (fudz/nis)
ADVERTISEMENT
Posting Festival Hadrah dan Pesta Kembang Api Sambut Tahun Baru 2018 ditampilkan lebih awal di Kabarpas.Com.