Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Jagongan Ngipok Sambil Nostalgia Musik Keroncong
24 Agustus 2017 11:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT

Malang, (Kabarpas.com) – Malang Sejuta Kopi (MSK) terus menggiatkan usahanya dalam memajukan industri kopi lokal Malang Raya. Setelah sukses dengan gebrakannya dalam memberikan kopi gratis selama 1 bulan penuh di bulan April lalu. Kini, MSK kembali menggelar edukasi kopi dengan tema ‘Jagongan Ngipok ke 2’.Budiarto, salah satu penggagas MSK mengatakan, kegiatan ini merupakan kali kedua yang digelar MSK setelah sebelumnya sukses menggelar acara dengan tajuk yang sama di Hotel Riche.“Ini kegiatan yang kedua dari MSK, dan masih dengan tujuan yang sama, yakni menggelorakan masyarakat untuk menyukai kopi lokal. Dan juga meningkatkan industri kopi lokal,” terang pria yang akrab disapa Sam Idub kepada Kabarpas.com biro Malang, Kamis (24/8). Acara ‘Jagongan Ngipok’ sendiri akan digelar di Hotel Pelangi tanggal 2 September mendatang. Selain memperkenalkan kopi lokal, juga akan ada pertunjukan musik keroncong sebagai bentuk melestarikan kesenian tradisional.“Jadi inikan konsep yang menarik ya. Ngopi sambil menikmati iringan musik keroncong. Apalagi suasana Hotel Pelangi yang memang sudah heritage menambah suasana tempo dulu. Kita akan merasa seperti flashback ke jaman kolonial. Tapi kali ini tidak bertemu dengan penjajah,” pungkas Iskandar Sjachran, Manager Hotel Pelangi.Acara dikemas sesantai mungkin. Akan ada beberbagi pengetahuan tentang kopi, lelang kopi dan juga ngobrol santai membahas sejarah Malang dengan beberapa ahlinya.
ADVERTISEMENT
“Kan temanya jagongan ngipok, jadi memang dikonsep sesantai mungkin. Ada edukasi dan lelang kopi. Terus tetap kita akan membahas soal heritage juga. Itung-itung nambah wawasan peserta. Selain itu untuk kontribusinya juga hanya 25K sudah termasuk free flow kopi, snack dan donasi edukasi kopi,” tutup Sam Ibud.(*).
Reporter : Arudatu
Editor : Memey mega