Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Konten Media Partner
KRI Karang Pilang Merapat Di Tanjungwangi
22 Agustus 2017 8:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Banyuwangi (Kabarpas.com) – Kapal Republik Indonesia (KRI) Karang Pilang 981 merapat di pelabuhan Tanjungwangi senin (21/08/2017). Pasalnya, kapal milik TNI-AL tersebut harus melakukan pengisian bahan bakar agar dapat melanjutkan tugas patroli laut di wilayah Utara pulau Jawa.Pengisian bahan bakar dijadwalkan akan berlangsung selama dua hari. Kapal militer dengan panjang keseluruhan 69,80 meter tersebut sanggup mengarungi lautan dengan kecepatan maksimum 38 knot.“KRI Karang Pilang memang bertugas di wilayah utara yang juga meliputi Selat Bali yang masuk kawasan perairan Banyuwangi,” ujar Perwira Seksi Intel (Pasi Intel) Lanal, Kapten Laut Agung Kuncoro kepada Kabarpas.com biro Banyuwangi.KRI Karang Pilang merupakan kapal buatan Jerman pada tahun 2005. Dulu kapal ini adalah milik PT. ASDP kemudian tahun 2008 dihibahkan kepada TNI-AL. KRI Karang Pilang memiliki fungsi sebagai Kapal Cepat Angkut Personel (KCP), diawaki sekitar 33 personel ABK dengan Komandan Mayor Laut (P) Siswandony. Sambil menunggu pengisian bahan bakar penuh beberapa personel melakukan kegiatan memancing di atas kapal. KRI Karang Pilang sadar lambung kiri di pelabuhan untuk bekul HSD (High Speed Diesel) dan air tawar setelah itu akan melanjutkan patroli laut kembali.“Kapal perang itu awal berlabuh dari Surabaya dan sudah mengarungi laut jawa untuk berpatroli dan kini melakukan pengisian bahan bakar dan logistik di pelabuhan Tanjungwangi,” jelas Kapten Agung.Kapal perang tersebut sangat efektif dalam melaksanakan operasi tempur laut karena bangunan kapal perang terbuat dari aluminium. Oleh karena itu kapal dengan kemampuan jelajah 926 Kilometer itu sulit dideteksi oleh radar kapal perang musuh.“Dominasi platform kapal dari alminium secara teknis jika terdeteksi radar kapal perang musuh, akan tampak samar. Hal itu dapat dijadikan sebagai sarana kamuflase dan mengelabui lawan,” ucap Kapten Agung.
ADVERTISEMENT
Target sasaran operasi adalah kapal berbendera negara lain yang mencuri ikan di wilayah perairan Indonesia. Karena kapal asing masing banyak melakukan tindak illegal Fishing dan masuk ke wilayah perairan Indonesia tanpa izin alias ilegal. (*).
Reporter : Hari Purnomo
Editor : Memey Mega