Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Puluhan Peserta Meriahkan Lomba Perahu Hias Berhadiah 1 Ekor Kambing
23 Juli 2017 19:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT

Banyuwangi (Kabarpas.com) – Puluhan perahu layar mini berkumpul di pantai Perwin Tanjung, Kelurahan Bulusan, Kalipuro. Total ada sekitar 95 perahu layar mini yang berkumpul di pantai tersebut. Tidak hanya dari Tanjung saja tetapi ada juga dari Flores juga ikut berkumpul guna mengikuti lomba perahu layar hias.Berkumpulnya puluhan perahu layar mini ini bukan untuk dipamerkan. Perahu kecil ukuran 1 meter itu akan diadu kecepatannya untuk menjadi yang terbaik. Saat beradu kecepatan tanpa digawangi oleh joki. Perahu-perahu ini dilepas begitu saja tanpa joki dan hanya mengandalkan kecepatan angin.Teknis lomba yakni si pemilik perahu terlebih dahulu membawa perahu layarnya ke tengah laut dengan jarak 100 meter dari pantai. Jarak 100 meter dari bibir pantai itu adalah garis start. Sementara garis finis berada di bibir pantai.”Pemenang adalah perahu yang bisa melewati garis finis yang kita buat seperti gawang. Perahu yang masuk ke dalam gawang adalah pemenangnya,” kata Hamdani, panitia balap perahu kepada Kabarpas.com biro Banyuwangi, Minggu (23/07/2017).Agar perahu layar mini tanpa awak ini bisa masuk ke dalam gawang, lanjut Hamdani, pemilik perahu harus pandai-pandai membaca arah angin yang berembus. Setir perahu juga harus disesuaikan dengan angin agar laju perahu bisa menuju garis gawang yang telah ditentukan.”Kecerdasan pemilik perahu dipertaruhkan di dalam lomba ini. Pemilik harus pandai membaca arah angin agar laju perahu nanti sesuai dengan yang diinginkan,” jelas Hamdani.
ADVERTISEMENT
Tentu tidak sembarang orang bisa untuk melakukan hal ini. Butuh keahlian khusus untuk membaca arah angin dan menyesuaikan laju perahu. Kali ini semakin banyak peserta dari anak-anak yang mengikuti lomba perahu mini, seperti Mohamad Sodikin (12) sambil mengisi liburan dia ikut serta dalam acara lomba ini.“Saya sangat senang ikut lomba, di samping mandi di laut saya juga ingin meraih hadiah satu buah kambing perahu mini saya peroleh dari menabung sisa uang jajan sekolah,” ungkapnya.Karena semakin banyak yang memiliki, akhirnya perahu-perahu hadiah dari orang tua ini mulai diadu di laut oleh anak-anak.Semakin lama, balapan perahu layar mini tambah bergengsi. Yang awalnya perahu layar mini lebih difungsikan sebagai pajangan saja, namun saat ini perahu layar mini lebih digunakan sebagai perahu balap.Dengan peralatan serba manual, hampir seluruh nelayan Bulusan bisa membuat perahu layar mini. Kayu yang dipilih untuk bodi perahu juga bukan sembarangan. Ada kayu waru dan sengon. Dua kayu ini banyak dipilih warga untuk dijadikan perahu selain kuat, juga mudah untuk dibentuk.”Ukurannya hanya 1 meter. Katirnya dari bambu, layarnya ada yang dari kain ada juga dari plastik. Dalam lomba nanti, kami juga akan tentukan perahu tercantik untuk menjadi juara favorit,” terang Hamdani.Pada hari ini lomba dimenangkan ole Mohamad Sadikin dengan hadiah 1 buah ekor kambing dan piala bergilir. (*).
ADVERTISEMENT
Reporter : Hari Purnomo
Editor : Memey Mega