Konten Media Partner

Syukuri Hasil Tangkapan, Warga Probolinggo Gelar Petik Laut

16 September 2019 22:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Syukuri Hasil Tangkapan, Warga Probolinggo Gelar Petik Laut
zoom-in-whitePerbesar
Probolinggo, Kabarpas.com – Perairan Bhinor Lestari, senyum pun bertebaran bersama bergeliatnya sektor wisata di ujung timur wilayah Kabupaten Probolinggo ini. Hasil laut masyarakat nelayan yang kian hari dirasa semakin melimpah pun mampu menunjang perekonomian keluarga.
ADVERTISEMENT
Untuk mensyukuri semua nikmat tersebut, Pemerintah Desa Bhinor Kecamatan Paiton bersama masyarakat setempat menggelar tradisi leluhur “Petik Laut” di sepanjang pesisir Dusun Pesisir Desa Bhinor (Pantai Dewi Harmony).
Acara petik laut yang identik dengan ritual selamatan desa ini rutin diadakan setiap tahun, tepatnya pada tanggal 14 bulan Muharram. Hal ini sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Desa Bhinor kepada Allah SWT atas segala kelimpahan rejeki dan rasa aman.
Untuk menambah semarak suasana, Pemerintah Desa Bhinor juga mengadakan lomba perahu hias, lomba kebersihan lingkungan dan jalan sehat ala kampung iklim Desa Bhinor. Semua ini adalah dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sebagai penunjang desa wisata.
“Petik Laut merupakan budaya peninggalan nenek moyang kami dan akan terus kami pertahankan, karena ada nilai-nilai luhur yang terkandung yakni kerukunan dan keguyuban masyarakat. Sebab semua bersatu padu menyiapkan segala sesuatunya,” jelas Hostifawati, Kepala Desa Bhinor.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya ramai oleh aktivitas warga masyarakat Desa Bhinor, setiap tahun kegiatan petik laut juga kerap menarik kehadiran masyarakat dari luar Desa Bhinor untuk menimati suasana atau menyaksikan secara langsung prosesi ritual petik laut ini.
Oleh sebab itu, untuk memfasilitasi para pengunjung, seluruh perahu koang (besar) dan perahu kateran (kecil) yang sebelumnya sudah berhias ragam pernak pernik khas pesisir itu disiapkan untuk mengangkut para pengunjung yang ingin mengikuti dan menyaksikan jalannya prosesi larung sesaji.
“Tradisi petik laut leluhur kami adalah dengan melarung sesaji berupa hasil laut, hasil bumi, hasil ternak dan kepala sapi ke tengah samudra tepatnya di kawasan karang Kranji yang sering disebut bank ikan itu. Karang yang merupakan warisan leluhur ini akan terus kami jaga kelestariannya secara turun-temurun,” tandasnya. (mel/nis).
ADVERTISEMENT