Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Waspada Ikan Berformalin, Pemkot Probolinggo Gencarkan Sidak Pasar
21 Desember 2017 10:38 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB

ADVERTISEMENT
Probolinggo, Kabarpas.com – Warga Kota Probolinggo diimbau cerdas dalam memilih makanan segar untuk dikonsumsi sehari-hari. Sebab, saat ini dimungkinkan terdapat makanan dengan pengawet di pasaran.
ADVERTISEMENT
Hal itu terungkap saat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Probolinggo dr Bambang Agus Suwignyo melakukan inspeksi mendadak (sidak) di tiga pasar di kota mangga, Rabu (20/12/2017). Saat itu terungkap ada sejumlah pedagang yang menjual teri nasi dan terasi yang mengandung formalin.
“Formalin ini di dunia kesehatan digunakan sebagai pengawet mayat. Banyak mengkonsumsi (formalin) akan mengakibatkan penyakit kanker. Saya menghimbau masyarakat untuk memilih ikan yang segar, tidak kaku atau istilahnya baru menangkap,” tutur sekda.
Namun sekda juga menyatakan, tidak menjamin ikan yang baru saja ditangkap akan bebas formalin. “Tapi yang jelas, ikan kering justru berisiko mengandung pengawet,” kata mantan Direktur RSUD dr Moch Saleh ini.
Terbukti dari tiga pasar yang disidak, di pasar Ketapang tim mendapati penjual teri nasi, teri kering dan terasi yang mengandung formalin. Kandungannya lebih dari 1,5 part per million (ppm).
ADVERTISEMENT
Ketiga pedagang asal Kabupaten Probolinggo berinisial Wk dan Ms dari Desa Pesisir, Kecamatan Sumberasih serta HL warga Desa Ambulu, Kecamatan Sumberasih. Atas temuan tersebut, Sekda Bambang segera memerintahkan Dinas Perikanan dan Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) untuk melakukan pembinaan kepada para pedagang tersebut.
“Ini terkait perilaku pedagangnya. dinas terkait akan mendatangi dan membina tiga pedagang ini, menginformasikan jika yang mereka jual mengandung formalin. Kami berharap ada pengawasan ke depannya agar tidak meresahkan masyarakat. Sekali lagi, pembeli juga harus lebih berhati-hati,” tegasnya.
Kepala Dinas Perikanan Kota Probolinggo Budi Krisyanto pun menyatakan siap melakukan pembinaan kepada pedagang ikan yang mengandung formalin itu. Secara program kerja, Dinas Perikanan mempunyai kegiatan sidak ikan berformalin pada akhir tahun karena asumsinya akan banyak masyarakat yang mengkonsumsi ikan.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa ikan di pasar ini aman untuk dikonsumsi. Sehingga, ketika masyarakat ke pasar ada rasa aman mau membeli ikan atau olahannya. Kami mengindikasi ada teri nasi dan teri kering yang mengandung formalin di pasar Ketapang,” jelas Budi.
Dinas Perikanan pun telah menyiapkan langkah sosialisasi untuk memberikan pemahaman pada pedagang agar hati-hati mengambil dagangan dari pihak lain.
“Khusus yang tidak diolah sendiri, kami berharap hati-hati mengambil dari mana. Kami akan telusuri pedagang ini membeli dimana, kulakan dimana. Kami siap berkoordinasi dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait,” tegasnya.
Selain itu, Dinas Perikanan segera memberikan surat peringatan kepada pedagang. Jika tetap diulangi diberi surat teguran kemudian ada pelarangan berjualan jenis dagangan yang mengandung formalin tersebut.
ADVERTISEMENT
Efek jangka pendek mengkonsumsi olahan berformalin adalah pusing dan mual. Jangka panjang dapat mengakibatkan gangguan fungsi organ hingga tumor dan kanker.
Olahan berformalin dapat dilihat secara kasat mata, apabila tidak dihinggapi lalat dan tidak berbau amis. Cara membersihkannya, jika formalin masih di batas tolerir dapat dikukus dan direbus.
Saat ditanya tentang peredaran formalin di Kota Probolinggo, Budi Kris mengungkapkan, dari sidak itu akan mendorong OPD (organisasi perangkat daerah) yang bertanggungjawab untuk lebih melakukan pengawasan penjualan formalin.
Dimulai pukul 07.00 tim sidak yang terdiri dari Dinas Perikanan, DKUPP, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Satpol PP beranjak ke Pasar Ketapang, Pasar Baru dan Pasar Ikan Mayangan. Sampel dagangan sejumlah pedagang diambil kemudian dimasukkan dalam plastik yang sudah terlabel identitas pedagang.
ADVERTISEMENT
Kemudian sampel tersebut diuji lab di rumah kemasan milik Dinas Perikanan, di Mayangan menggunakan test kit formal dheid. Caranya, sampel ikan atau olahan ikan itu dimasukkan ke dalam mangkok kemudian diberi cairan carrez I dan carrez II. Setelah halus dimasukkan ke botol untuk proses penyaringan.
Usai disaring dimasukkan tabung reaksi lalu diisi cairan FO-1 dan FO-2. Dalam durasi 3-4 menit akan ada reaksi perubahan warna bila sampel mengandung formalin.
Jika warna tidak pekat maka kandungan formalin tidak berbahaya atau tidak mengandung formalin, sebaliknya jika pekat dan kadarnya tinggi sangat berbahaya untuk dikonsumsi. (*).
Reporter : Mahfudz
Editor : Anis Natasya