Akhir Polemik Ustaz Firanda: Batal ke Wajo, Digantikan Ulama Lulusan Mesir

Konten Media Partner
26 Maret 2022 18:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Bupati Wajo Amran Mahmud dengan pemuka agama terkait penolakan kedatangan Ustaz Firanda Andirja. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Bupati Wajo Amran Mahmud dengan pemuka agama terkait penolakan kedatangan Ustaz Firanda Andirja. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Rencana kedatangan Ustaz Firanda Andirja ke Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), dalam rangka tablig akbar peringatan Hari Jadi Wajo (HJW) ke-623 menuai polemik dalam beberapa hari terakhir.
ADVERTISEMENT
Sedianya, berdasarkan surat yang ditandatangani Bupati Wajo Amran Mahmud, Ustaz Firanda dijadwalkan akan menyampaikan taklim dan kajian sebagai rangkaian peringatan Hari Jadi Wajo ke-623 di Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang pada Senin (28/3/2022) malam yang juga bakal dihadiri Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Namun, rencana tersebut mendapat penolakan dari sejumlah pihak, mulai dari keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Wajo, Ikatan Keluarga Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Wajo, pengurus Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang, hingga aliansi santri yang turun berunjuk rasa ke kantor Bupati Wajo, Jumat (25/3/2022).
Melalui surat pernyataan sikap yang ditandatangani Wakil Ketua Umum Ponpes As'adiyah, KH Muhyiddin Tahir, mereka dengan tegas menolak kedatangan Ustaz Firanda karena dinilai kerap mengeluarkan pernyataan dan sikap yang menimbulkan kontroversi serta kadang menimbulkan keresahan di kalangan umat Islam.
Ustaz Firanda Andirja. Foto: Dok. Pecihitam.org
Pengurus Ponpes As'diyah meminta Bupati Wajo untuk membatalkan kedatangan Ustaz Firanda dengan pertimbangan menjaga dan memelihara kehidupan bcragama di Kabupaten Wajo agar tetap kondusif tanpa ada ketegangan di kalangan umat Islam.
ADVERTISEMENT
Menanggapi penolakan massif tersebut, Bupati Wajo Amran Mahmud menyatakan dirinya akan melakukan pertemuan dengan pimpinan MUI Kabupaten Wajo serta ormas Islam, Jumat (25/3/2022) malam.
"Insyaallah kami akan menggelar pertemuan dengan seluruh pimpinan ormas Islam dan Majelis Ulama Indonesia untuk bersama-sama menentukan siapa yang akan mengisi nanti tablig akbar menggantikan beliau," ucap Amran Mahmud saat menerima massa pengunjuk rasa di kantornya.
Pada kesempatan itu, Amran Mahmud berdalih berencana mengundang Ustaz Firanda dengan pertimbangan masih merupakan keturunan Wajo.
"Ustaz Firanda adalah keturunan Wajo dengan nama ayah Abidin," kata dia.
Pertimbangan lain, lanjut Amran Mahmud, Ustaz Firanda diberi amanah oleh Pemerintah Arab Saudi untuk menyampaikan ceramah berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi untuk para jemaah haji dan umrah serta warga Indonesia yang bermukim di Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Dari hasil pertemuan Bupati Wajo dengan pimpinan Forkopimda, pengurus MUI Kabupaten Wajo, pengurus pusat As'adiyah beserta ormas Islam lainnya, Jumat (25/3/2022) malam, Ustaz Firanda dipastikan batal datang ke Wajo.
Dia digantikan Ketua Umum PB DDI Anregurutta Prof Dr Syamsul Bahri A Galigo. Ulama kelahiran Siwa, Kabupaten Wajo, ini akan mengisi tablig akbar di Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang pada Senin (28/3/2022) malam.
Prof Syamsul juga merupakan mantan Direktur Pengkajian Aswaja Negara Brunei Darussalam. Dia menyelesaikan S1 dan S2 di Universitas Al-Azhar Mesir dan Cairo University.
"Apa yang telah kita sepakati malam ini tentu menjadi keputusan bersama, sehingga kami berharap dukungan dari para pimpinan ormas untuk turut membantu menyukseskan pelaksanaan peringatan HJW Ke-623 ini," kata Bupati Wajo, Amran Mahmud.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum MUI Kabupaten Wajo, Muhammad Yunus Pasanreseng, menyambut baik keputusan Bupati Wajo yang mau mendengarkan saran dan masukan dari berbagai pihak.
"Kalau pun hal tersebut akan didiskusikan pada kesempatan ini, pasti itu hasilnya akan sama. Jadi sudah bijak keputusan Bapak Bupati," kata dia.