Bupati Wajo Ungkap Alasan Mau Datangkan Ustaz Firanda: Keturunan Wajo

Konten Media Partner
25 Maret 2022 19:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Wajo Amran Mahmud saat menerima massa pengunjuk rasa yang menolak kedatangan Ustaz Firanda Andirja. Foto: Dok. Humas Pemkab Wajo
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Wajo Amran Mahmud saat menerima massa pengunjuk rasa yang menolak kedatangan Ustaz Firanda Andirja. Foto: Dok. Humas Pemkab Wajo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rencana kedatangan Ustaz Firanda Andirja dalam rangka tablig akbar di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, mendapat penolakan sejumlah pihak.
ADVERTISEMENT
Penolakan tersebut karena Ustaz Firanda dianggap kerap mengeluarkan pernyataan dan sikap yang menimbulkan kontroversi serta menimbulkan keresahan di kalangan umat Islam.
"Pengurus Pusat Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang menyatakan dan menyarankan kepada Bapak Bupati Wajo membatalkan menghadirkan Dr. Firanda Andirja, Lc. M.A sebagai pengisi ceramah pada Tablig Akbar Hari Jadi Wajo ke- 623 di Sengkang, tidak setuju dan menolak kedatangan Dr. Firanda Andirja, Lc., M.A di Wajo," bunyi pernyataan sikap pengurus Ponpes As'adiyah yang ditandatangani Wakil Ketua Umum Ponpes As'adiyah, KH Muhyiddin Tahir.
Menyikapi penolakan tersebut, Bupati Wajo Amran Mahmud menyatakan dirinya akan melakukan pertemuan dengan pimpinan MUI Kabupaten Wajo serta ormas Islam, Jumat (25/3/2022) malam.
"Insyaallah kami akan menggelar pertemuan dengan seluruh pimpinan ormas Islam dan Majelis Ulama Indonesia untuk bersama-sama menentukan siapa yang akan mengisi nanti tablig akbar menggantikan beliau," ucap Amran Mahmud saat menerima massa pengunjuk rasa di kantornya.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan itu, Amran Mahmud berdalih berencana mengundang Ustaz Firanda dengan pertimbangan masih merupakan keturunan Wajo.
"Ustaz Firanda adalah keturunan Wajo dengan nama ayah Abidin," kata dia.
Pertimbangan lain, lanjut Amran Mahmud, Ustaz Firanda diberi amanah oleh Pemerintah Arab Saudi untuk menyampaikan ceramah berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi untuk para jemaah haji dan umrah serta warga Indonesia yang bermukim di Arab Saudi.
"Namun karena melihat dinamika yang berkembang dan adanya penolakan, maka sama yang saya sampaikan saat salat Jumat di Masjid Raya tadi, kami akan terima dengan baik, serta Forkopimda beserta pimpinan MUI dan Ormas Islam akan rapat bersama," tandasnya.