Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Kredit Fiktif Dana KUR di Wajo: Kejaksaan Tahan 5 Tersangka, BRI Apresiasi
18 Januari 2025 15:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
WAJO - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Sengkang memberikan apresiasi kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Wajo yang telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi kredit fiktif dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).
ADVERTISEMENT
Pemimpin Cabang BRI Sengkang, Nofiar Jakananda, mengatakan, kasus ini terungkap bermula dari laporan BRI Cabang Sengkang ke Kejari Wajo.
Menurut dia, langkah itu sebagai tindakan tegas BRI dan komitmen menciptakan zero tolerance to fraud dan antikorupsi yang terus digalakkan dalam beberapa tahun terakhir.
"Kasus kredit fiktif di BRI unit binaan Kanca BRI Sengkang adalah tindakan tegas BRI melalui Kantor Cabang Sengkang dalam melaporkan kasus tersebut kepada pihak berwenang yaitu Kejaksaan Negeri Wajo," kata Nofiar, dalam keterangan persnya, Sabtu (18/1/2025).
Dia menambahkan, BRI menyerahkan dan menghormati proses penyelesaian kasus tersebut sepenuhnya melalui ranah hukum dan mengapresiasi pihak Kejari Wajo yang telah memproses laporan BRI terkait kasus kredit fiktif.
"Memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak berwenang, dalam hal ini Kejaksaan Negeri Wajo yang telah memproses laporan BRI tersebut sesuai dengan ketentuan maupun peraturan perundangan yang berlaku," sebut Nofiar.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kejari Wajo menetapkan lima orang tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi indikasi fraud di BRI Wajo. Kelima tersangka masing-masing M dan K selaku mantri di bank tersebut serta S, N, dan A sebagai calo.
"Penyidik pada Kejaksaan Negeri Wajo berdasarkan dua alat bukti yang sah telah menetapkan status tersangka sebanyak 5 orang dengan inisial M dan K selaku Mantri dan dengan inisial S, N, dan A sebagai calo," ungkap Kepala Seksi Intelijen Kejari Wajo, Andi Saifullah.
Dalam kasus ini, nilai kerugian negara sekitar Rp 700 juta dan kelima tersangka terancam hukuman penjara lima tahun atau lebih.