Konten Media Partner
Pelaksanaan MQK Nasional ke-8 di Wajo: Jateng Targetkan Kembali Juara Umum
29 September 2025 21:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
Konten Media Partner
Pelaksanaan MQK Nasional ke-8 di Wajo: Jateng Targetkan Kembali Juara Umum
Kafilah Jawa Tengah optimistis mampu meraih juara umum pada gelaran Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Nasional ke-8 di Kabupaten Wajo, Sulsel. #publisherstory #kabarwajoKabar Wajo

ADVERTISEMENT
Kafilah Provinsi Jawa Tengah optimistis mampu meraih juara umum pada gelaran Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Nasional ke-8 yang dilaksanakan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, 1-7 Oktober 2025.
ADVERTISEMENT
Pelepasan kafilah Jateng oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumarno di Hotel Candi Indah Kota Semarang, Senin (29/9/2025).
Di ajang ini, Jateng memberangkatkan 40 peserta terbaik, dari jenjang pendidikan Ula (SD/MI sederajat), Wustha (SMP/MTs sederajat), dan Ulya (SMA/SMK sederajat). Mereka akan berlaga pada ajang literasi kitab turats, atau kitab klasik/kuning.
"Harapannya Jawa Tengah menjadi juara, karena sudah dua kali juara umum. Prestasi ini harus dipertahankan," ujar Sumarno di Semarang.
Sekda Provinsi Jawa Tengah ini berpesan kepada para kafilah untuk menjaga kondisi terbaiknya, baik dari sisi kesehatan dan mental saat berkompetisi.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jateng, Saiful Mujab mengatakan, kontingen Jateng akan berlaga setidaknya pada 14 cabang kompetisi. Mereka ditargetkan meraih juara umum untuk kali ketiga.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin menyatakan, gelaran Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) menjadi momentum untuk pengenalan literasi di pondok pesantren dalam memaknai kitab-kitab klasik berbahasa Arab.
Dia menyampaikan, apabila Jateng berhasil juara MQK nasional di Sulawesi Selatan, maka akan menjadi modal mengajukan diri menjadi tuan rumah MQK nasional di Jateng pada periode setelahnya.
"Kami ingin menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan MTQ nasional, guna memperkenalkan Jawa Tengah ini embrio dari berbagai macam literasi," kata Taj Yasin. (*)
