Personal Boundaries: Pentingnya Membangun Batasan dalam Berkehidupan sosial

Kahla Dinar Khairunnisa
Mahasiswa Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
12 Desember 2021 11:43 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kahla Dinar Khairunnisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Apakah teman-teman pernah mendengar istilah Personal Boundaries? Batasan diri ?
Sebelumnya aku mau tanya, kamu pernah atau tidak merasa ada orang lain yang terlalu terlibat dalam kehidupan kamu? Kamu merasa mereka sudah terlalu mencampuri urusan pribadi kamu sampai lewat batasan diri kamu?. Dan terkadang kamu membiarkan itu terjadi karena merasa seseorang tersebut berhak melakukan itu atau kamu yang meraka gak enak sama dia?
Teman-teman, aku itu termasuk orang yang gak enakan juga lho, sampai suatu waktu, aku bisa mengabaikan tugas aku dan mengerjakan hal-hal yang orang lain butuhkan terlebih dahulu karena saat itu aku berpikir,ketika aku menolak atau tidak mengikuti keputusan lainnya aku merasa seperti menjadi orang yang egois, tidak berperasaan, seorang penyendiri atau berpikir aku akan dimusuhi jika memberikan batasan pada mereka. Aku juga termasuk orang yang jarang memberikan suara untuk membentuk keputusan dan hanya mengikuti arahnya saja, baik itu hal yang aku suka ataupun tidak.
ADVERTISEMENT
Cerita aku tadi mungkin salah satu contoh kasus yang umum banget didengar atau mungkin kamu pernah merasakan hal yang sama. Nah, kasus seperti itu bisa juga berdampak ke hal lain seperti tugas kuliah, uang,produktivitas kamu, dan lain sebagainya.
Padahal pada kenyataannya baik aku, kamu, dan teman-teman semua berhak untuk menolak jika ada seseorang yang terlalu mencampuri urusanmu, menolak hal-hal yang membuat kamu kesulitan, hal yang tidak bisa kamu lakukan atau hal yang buat kamu merasa tidak nyaman bahkan kamu juga berhak untuk menolak seseorang yang ingin membantu kamu. Jadi, hal yang seperti itu biasa disebut dengan Personal Boundaries.
Nah, aku mau mengajak kamu untuk mengenal lebih dalam seperti apa membentuk batasan diri atau personal boundaries yang sesuai dan sehat dan bisa kamu terapkan dalam kehidupan sosial kamu.
ADVERTISEMENT

Apa sih Personal Boundaries itu ?

Sumber : Shutterstock
Batasan diri atau personal boundaries adalah ruang antara kamu dan orang lain. Tujuan menetapkan batas yang sehat adalah untuk melindungi dan menjaga diri kamu dengan baik. (IPFW/Parkview Student Assistance Program,n.d)
Umumnya, personal boundaries diartikan sebagai bentuk batasan seseorang untuk menolak dan berani mengatakan suka atau tidak suka sehingga kita berani untuk menunjukkan hal yang bisa kita terima atau tidak dapat diterima oleh diri kita.
Dr.Rebecca Ray, seorang psikolog klinis dan penulis asal Australia, menunjukkan bagaimana batasan adalah kunci dari banyak kesulitan emosional dan praktis atau aktivitas yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

Kenapa Kita Perlu Personal Boundaries?

https://pixabay.com/id/photos/search/
Nelson (2016) menjelaskan bahwa batasan diri yang sehat adalah komponen penting dari perawatan diri. Hal itu karena dalam suatu pekerjaan atau dalam hubungan pribadi kita, batasan yang buruk dapat menyebabkan kebencian, kemarahan, dan kelelahan.
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian di dalam (Bernstein-Yamashiro & Noam, 2013) beberapa guru mengatakan bahwa menetapkan batasan membantu mereka menghindari kelelahan dan bertahan dalam profesi atau lingkungan mereka lebih lama.
Teman-teman, penelitian di atas itu menunjukkan bahwa batasan yang sehat dapat membantu seseorang menemukan lebih banyak kepuasan dan mengurangi stres dalam kehidupan sosial dalam bermasyarakat.
https://image.shutterstock.com/image-vector/work-burnout-tired-female-worker-600w-1437441911.jpg
Teman-teman tahu gak? Batasan diri yang sehat juga dapat membantu orang menunjukkan tanggung jawab kita atas diri kita dan mengetahui mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak.
Dengan menetapkan personal boundaries, kita peduli terhadap diri kita sendiri. Bayangkan kalo setiap waktu kalian susah banget untuk nolak permintaan orang-orang di sekitar kalian. Hal itu bisa menimbulkan berbagai efek buat kalian sendiri. Wah, bahaya juga ya.
ADVERTISEMENT
Misalnya,kamu selalu menyetujui berbagai hal yang orang lain katakan sehingga orang lain memanfaatkan sifat kamu yang seperti itu padahal hal itu bisa hanya merugikan kamu, terutama kenyamanan kamu karena dalam keputusan yang kamu buat, belum tentu kamu senang dan nyaman akan hal itu.

Bagaimana Cara Membentuk Personal Boundaries ?

Batasan (Boundaries) dijelaskan juga oleh Martin (2016) sebagai kemampuan yang dilakukan dalam dua arah atau saling mempengaruhi hubungan seseorang. Kamu dengan orang di sekitar kamu harus berusaha untuk menghormati batasan diri masing-masing, bukan hanya menegaskan batas-batas kita sendiri. Ketika kamu tidak menghormati batasan orang lain, kamu dapat membahayakan mereka, memang bukan mengganggu secara fisik tetapi membuat orang tersebut merasa tidak nyaman.
ADVERTISEMENT
Batasan diri mungkin hanya diri kita yang bisa membentuk atau mengaturnya. Namun, aku punya beberapa tips atau cara yang bisa kamu terapkan dalam berkehidupan sosial.
Apa yang aku mau? Apa yang penting buat aku? Apa yang sebenarnya buat aku nyaman? Apa yang menjadi prioritas aku sekarang?. Pertanyaan-pertanyaan itu mungkin bisa membantu kamu untuk mengenali diri dan mengetahui apa yang kamu suka dan tidak suka atau di mana titik kenyamanan kamu.
Contohnya, aku merasa tidak nyaman kalau ada yang sering meminjam dompet aku karena menurutku itu hal yang pribadi dan privasi dan aku konsisten untuk tidak meminjamkan dompet kepada siapa pun untuk kenyamanan diri aku.
ADVERTISEMENT
Jika kamu memiliki atau membuat batasan pada diri kamu, kamu akan lebih merasa nyaman. Kamu juga harus melakukan hal-hal yang membuat diri kamu sehat baik fisik maupun mental kamu. Martin (2016) menjelaskan juga bahwa jika kamu berdiri atas diri kamu dan tidak membiarkan orang lain mengambil keuntungan dari sikap atau diri kamu, kamu akan merasa lebih baik.
Jadi, lakukan dan bicarakan hal-hal yang membuat diri kamu nyaman dan jangan ragu untuk melakukan hal-hal tersebut baik karena orang lain atau pikiran kamu.
Hal itu bisa dimulai kepada teman atau lingkungan kamu seperti kamu mencoba untuk berani berpendapat atau menolak sesuatu dari lingkungan sekitar kamu, hal itu yang menunjukkan kamu sudah mulai membangun batasan pada diri kamu dan bisa mengetahui apa yang buat diri kamu nyaman.
ADVERTISEMENT
Dan cobalah menjaga hal-hal tersebut dengan konsisten dan stabil karena dapat membantu memperkuat keyakinan kamu, mengetahui batasan diri kamu lebih jelas dan orang lain mengetahui hal tersebut sehingga kamu bisa nyaman berada di setiap lingkungan.
Jadi secara garis besar, cara untuk menetapkan batasan diri kamu adalah mencari tahu apa yang kamu inginkan dari berbagai hubungan, menetapkan batasan berdasarkan keinginan , dan kemudian memperjelas batasan kamu dengan diri sendiri dan orang lain untuk saling menjaga.
https://image.shutterstock.com/image-photo/closeup-hand-young-woman-red-600w-390966106.jpg
Sudah tahu kan hal-hal terkait personal boundaries dan pentingnya membentuk personal boundaries. Ingat ya teman-teman, ketika kamu dihadapkan pada situasi yang benar-benar membuat diri kita tidak nyaman. Kamu berhak untuk menolak ataupun meninggalkan tempat tersebut. Kesehatan mental dan kenyamanan diri kamu itu jauh lebih penting.
ADVERTISEMENT
Jangan biarkan dirimu harus dikorbankan hanya karena hal-hal seperti itu. Semua orang berhak untuk mementingkan dirinya sendiri. Selama ada batasan yang sehat, semua itu akan aman-aman saja.
Yuk, mulai dari sekarang lebih peka terhadap batasan diri dan orang lain untuk saling menjaga satu dengan lainnya.

REFERENSI

Martin,S. (2016). The Better Boundaries Workbook : A CBT-Based Program to Help You Set Limits, Express Your Needs and Create Healthy Relationships. New Harbinger Publications
IPFW/Parkview Student Assistance Program. (n.d.). Setting boundaries with difficult people. Retrieved from http://new.ipfw.edu/affiliates/assistance/selfhelp/relationship-settingboundaries.html
Rebecca,R. (2021). Setting Boundaries. Macmillan Australia
Bernstein-Yamashiro, B., & Noam, G.G. (2013). Establishing and maintaining boundaries in teacher-student relationships. New Directions for Youth Development, 2013(137), 69-84.
ADVERTISEMENT
Joaquin Selva, B. P. (2020, october 16). Retrieved from https://positivepsychology.com/great-self-care-setting-healthy-boundaries/
Margarita Tartakovsky, M. (2018, October 8). Retrieved from https://psychcentral.com/lib/10-way-to-build-and-preserve-better-boundaries/
Nelson, D. (2016, December 8). Self-Care 101: Setting healthy boundaries. Retrieved from http://www.dananelsoncounseling.com/blog/self-care-setting-healthy-boundaries/
Taylor-Olsen,C, BA and Yugher,A.(n.d). Establishing Boundaries: Essential or Selfish?. Utah State University. Retrieved from https://extension.usu.edu/relationships/faq/establishing-boundaries-essential-or-selfish
Brandon,C. (2000). Learning to Say No: Establishing Healthy Boundaries. Tentor Media.
Katherine,A.(2013). Boundaries in an Overconnected World : Setting Limits to Preserve Your Focus Privacy, Relationships, and Sanity. New York Library.