Konten dari Pengguna

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Olahraga Anak

Kaila Aulia Nuha Syafira
Psycology Universitas Muhammadiyah Malang
28 Desember 2024 18:16 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kaila Aulia Nuha Syafira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kredit foto; Kaila Aulia Nuha
zoom-in-whitePerbesar
Kredit foto; Kaila Aulia Nuha
ADVERTISEMENT
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari pasangan, anak-anak, atau orang-orang yang tinggal bersama. Keluarga merupakan tempat belajar pertama bagi anak agar menjadi pribadi yang baik. Setiap orang tua pasti memiliki pendekatan unik untuk mengajar dan membimbing anak mereka. Cara ini disebut dengan pola asuh orang tua. Adapun tipe-tipe pola asuh orang tua yang diungkapkan oleh Diana Baumrind dalam(Santrock, 2007) menyatakan bahwa pola asuh orang tua terbagi menjadi tiga macam teori yaitu: Pola asuh Otoriter, pemegang peranan ada pada orang tua. Pola asuh Demoktratis, pola asuh yang disesuaikan dengan perkembangan anak. Pola asuh Permisif, pemegang peranan adalah anak. Adapun empat aspek meliputi: aspek tuntutan(Demandingnes), aspek kontrol(Control), aspek respon(Responsiveness), dan aspek penerimaan(Accepting). Berbagai aspek tersebut akan berpengaruh pada anak dalam menunjang prestasi olahraga peserta didik di Sekolah.
ADVERTISEMENT
Pola asuh orang tua memiliki peran penting dalam membentuk karakter, motivasi, dan disiplin anak, termasuk dalam bidang olahraga. Pola asuh dapat memengaruhi cara anak memahami tanggung jawab, mengelola tekanan dan mengejar prestasi. Pola asuh Otoriter yang menekankan kontrol ketat yang membuat anak kurang percaya diri dan cenderung tertekan, sehingga menghambat performa olahraga. Dengan pola asuh yang tepat, orang tua dapat membantu anak mengembangkan keterampilan dan mentalitas yang dibutuhkan untuk meraih keberhasilan dalan dunia olahraga.
Pola asuh orang tua memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi olahraga anak. Pola asuh yang suportif dan partisipatif, seperti memberikan motivasi, membangun kedisiplinan, dan menciptakan lingkungan yang kondusif, dapat mendorong anak untuk mengembangkan bakat dan kemampuan mereka dalam olahraga. Sebaliknya, pola asuh yang Otoriter atau terlalu menuntut sering kali menyebabkan tekanan berlebih yang dapat menghambat perkembangan anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan dukungan emosional dan fasilitas memadai dari orang tua cenderung memiliki performa olahraga yang lebih baik. Pembahasan ini menggarisbawahi pentingnya peran orang tua sebagai pendukung utama dalam membentuk mental, keterampilan dan kepercayaan diri anak untuk meraih prestasi di bidang olahraga.
ADVERTISEMENT
Beberapa prestasi di bidang olahraga yang biasanya anak raih dan mendapat dukungan penuh dari orang tua. Misalnya tenis lapangan, Prestasi anak dalam olahraga tenis mencerminkan dedikasi dan kerja keras yang luar biasa. Melalui latihan rutin, disiplin, dan dukungan dari keluarga serta pelatih, anak mampu meraih berbagai penghargaan di tingkat sekolah maupun daerah. Kemampuan teknis seperti pukulan, strategi permainan, dan kecepatan bergerak terus berkembang seiring waktu. Anak juga menunjukkan sikap sportivitas yang tinggi, menjunjung nilai-nilai kejujuran dan kerja sama di lapangan. Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menginspirasi teman-teman sebaya untuk terus berusaha meraih mimpi. Komitmen yang ditunjukkan anak adalah bukti nyata bahwa usaha keras membawa hasil gemilang. Pola asuh orang tua yang mendisiplinkan anak mengatur pola makan anak, waktu bermain gadget. Orang tua mendukung anak sepenuhnya untuk mencapai prestasi olahraga anak.
ADVERTISEMENT
Pola asuh orang tua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi olahraga anak. Orang tua yang memberikan dukungan emosional, seperti motivasi, pujian dan penghargaan atas usaha anak, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan semangat mereka untuk berlatih dan berkompetensi. Selain itu pola asuh yang menanamkan disiplin, tanggung jawab, dan kerja keras membantu anak mengembangkan kebiasaan yang dibutuhkan untuk meraih prestasi. Penyediaan fasilitas olahraga dan keterlibatan orang tua dalam aktivitas anak juga menjadi faktor penting dalam mendukung pencapaian tersebut. Sebaliknya, tekanan berlebihan atau ambisi yang tidak realistis dari orang tua dapat menimbulkan stres, kehilangan minat, dan risiko bosan pada anak. Oleh karena itu, pola asuh yang seimbang, penuh pengertian, dan menghargai potensi anak menjadi kunci untuk mendorong mereka mencapai pretasi olahraga yang optimal.
ADVERTISEMENT
Pola asuh pada orang tua terhadap prestasi olahraga anak dapat dianalisis melalui beberapa teori pengasuhan yang relevan, seperti teori parenting styles oleh Diana Baumrind. Baumrind mengidentifikasi tiga jenis utama pola asuh, yaitu pola Otoriter, pola Demokratis dan pola Permisif, yang masing-masing memiliki dampak berbeda terhadap perkembangan anak, termasuk dalam prestasi olahraga. Pola asuh Demokratis yang ditandai dengan kombinasi kontrol dan dukungan emosional yang seimbang, cenderung memberikan hasil terbaik. Dalam bidang olahraga, pola asuh ini memungkinkan anak merasa termotivasi, mendapatkan bimbingan jelas, tetapi tetap memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi dn mengembangkan kemampuan secara mandiri. Sebaliknya, pola asuh Otoriter yang menekankan kontrol ketat dan seringkali disertai tekanan pola asuh ini mungkin mencapai hasil jangka pendek, tetapi berisiko kehilangan minat atau menghadapi masalah emosional jangka panjang. Disisi lain, pola asuh permisif biasanya terlalu longgar dan kurang memberikan struktur, dapat membuat anak kesulitan mengembangkan disiplin dan tanggung jawab, yang merupakan peran penting dalam mencapai pretasi olahraga.
ADVERTISEMENT
Di lingkungan masyarakat, keluarga merupakan sistem pertama yang membentuk perkembangan anak. Dalam bidang olahraga, keterlibatan aktif orang tua, seperti mendampingi latihan atau memberikan dukungan keberhasilan anak. Dukungan ini menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan fisik, mental, dan sosial yang optimal. Pola asuh orang tua merupakan peran penting dalam membentuk sikap, keterampilan, dan mental anak untuk mencapai prestasi olahraga, Pola asuh yang mendukung, konsisten, dan responsif terhadap semua kebutuhan anak akan memberikan landasan yang kokoh untuk kesuksesan anak di bidang olahraga.