Konten dari Pengguna

Inflasi vs Pertumbuhan: Dilema Ekonomi Indonesia

Kaka Arya
Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY dan sedang menempuh gelar S1
15 Oktober 2024 16:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kaka Arya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengenai gambar mata uang ( Sumber : https://pixabay.com/id/photos/koin-mata-uang-investasi-948603/ )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengenai gambar mata uang ( Sumber : https://pixabay.com/id/photos/koin-mata-uang-investasi-948603/ )
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Inflasi dan pertumbuhan ekonomi adalah dua indikator utama yang sering menjadi fokus dalam pengelolaan ekonomi suatu negara. Bagi Indonesia, menjaga keseimbangan antara keduanya merupakan tantangan besar, terutama di tengah dinamika global yang terus berubah. Inflasi yang terlalu tinggi dapat menggerus daya beli masyarakat, sementara pertumbuhan ekonomi yang berlebihan tanpa pengendalian yang baik juga bisa memicu tekanan inflasi yang tak terkendali.
ADVERTISEMENT
Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi: Dua Sisi Mata Uang
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam suatu periode waktu. Meskipun inflasi dalam kadar yang wajar bisa menjadi tanda adanya peningkatan permintaan akibat pertumbuhan ekonomi, inflasi yang terlalu tinggi bisa menurunkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan produksi barang dan jasa di suatu negara, yang biasanya diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB). Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan penting untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Namun, masalah muncul ketika pertumbuhan ekonomi yang pesat tidak diimbangi dengan pengelolaan inflasi yang baik. Permintaan yang berlebihan dapat mendorong harga-harga naik, sehingga menyebabkan inflasi. Di sisi lain, jika inflasi terlalu rendah, bisa jadi mencerminkan lemahnya permintaan atau aktivitas ekonomi, yang juga berpotensi memperlambat pertumbuhan.
ADVERTISEMENT
Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Indonesia telah mengalami berbagai siklus inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa dekade terakhir. Pada masa krisis ekonomi Asia tahun 1998, inflasi di Indonesia melonjak hingga lebih dari 70%, sementara pertumbuhan ekonomi terkontraksi secara signifikan. Krisis ini memberikan pelajaran penting bagi Indonesia mengenai pentingnya menjaga inflasi agar tetap terkendali sambil terus mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selama pandemi Covid-19, perekonomian Indonesia kembali menghadapi guncangan besar. Pada tahun 2020, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -2,07%, sementara inflasi menurun karena terbatasnya aktivitas ekonomi dan lemahnya permintaan masyarakat. Namun, seiring dengan pemulihan ekonomi global, Indonesia juga mulai mengalami peningkatan inflasi, terutama dipicu oleh kenaikan harga energi dan bahan pangan global.
Menjaga Keseimbangan: Kebijakan Moneter dan Fiskal
ADVERTISEMENT
Untuk menjaga keseimbangan antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi, pemerintah dan Bank Indonesia mengambil berbagai kebijakan yang terukur. Bank Indonesia, misalnya, menggunakan kebijakan moneter dengan menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan guna mengendalikan inflasi. Di saat yang sama, pemerintah terus berupaya mendorong investasi, meningkatkan pembangunan infrastruktur, dan memperkuat sektor produksi domestik, terutama di bidang pangan dan energi, untuk mengurangi ketergantungan pada impor yang sering memicu kenaikan harga.
Selain itu, kebijakan fiskal yang mendukung pembangunan sektor produktif dan memperkuat daya saing industri juga penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tanpa menimbulkan inflasi yang berlebihan. Keseimbangan yang cermat antara kebijakan moneter dan fiskal menjadi kunci dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan inflasi yang terkendali.
ADVERTISEMENT
Peran KPPU dalam Stabilitas Harga dan Pertumbuhan Ekonomi
Di sinilah peran strategis Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menjadi sangat penting. KPPU berfungsi untuk memastikan persaingan usaha yang sehat di Indonesia, dengan mencegah praktik-praktik monopoli dan kartel yang dapat merugikan konsumen dan meningkatkan harga barang secara tidak wajar. Dengan menegakkan aturan persaingan yang adil, KPPU turut berkontribusi dalam pengendalian inflasi.
Jadi,untuk menjaga stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, Indonesia perlu menyeimbangkan kebijakan moneter, fiskal, dan persaingan usaha. KPPU berperan penting dalam mengendalikan inflasi dengan mencegah praktik monopoli.