Konten dari Pengguna

Mengapa Harga Ayam Potong di Lapak dan Pasar Berbeda? Ini Penyebabnya!

Kaka Arya
Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY dan sedang menempuh gelar S1
15 Oktober 2024 11:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kaka Arya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengenai ayam potong ( Sumber : https://pixabay.com/id/photos/ayam-burung-burung-unggas-4474176/ )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengenai ayam potong ( Sumber : https://pixabay.com/id/photos/ayam-burung-burung-unggas-4474176/ )
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi kita yang sering belanja, pasti pernah bertanya-tanya, kenapa harga ayam potong di lapak kecil kadang lebih murah dibandingkan di pasar tradisional? Ternyata, ada beberapa faktor yang bikin harga ayam di kedua tempat ini bisa berbeda. Yuk, kita bahas apa saja penyebabnya!
ADVERTISEMENT
1. Lokasi dan Ukuran Penjualan
Lapak kecil biasanya ada di pinggir jalan atau dekat rumah-rumah warga, sementara pedagang di pasar tradisional punya kios di dalam pasar. Pedagang di lapak biasanya cuma jual dalam jumlah kecil, jadi mereka nggak perlu bayar sewa tempat atau biaya operasional yang besar. Makanya, mereka bisa jual ayam potong lebih murah.
Sedangkan di pasar, pedagang harus bayar sewa kios, retribusi pasar, dan ongkos kirim ayam yang lebih mahal. Biaya-biaya ini bikin harga ayam potong di pasar jadi lebih tinggi.
2. Cara Ayam Sampai ke Penjual
Lapak kecil biasanya beli ayam langsung dari peternak atau pemasok lokal, jadi nggak banyak perantara yang terlibat. Dengan rantai distribusi yang lebih pendek, biayanya jadi lebih murah.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pedagang pasar biasanya beli dari distributor besar yang melalui beberapa perantara. Setiap perantara ini pasti mengambil keuntungan, sehingga harga ayam sampai di pasar jadi lebih mahal.
3. Kualitas Ayam Potong
Kualitas ayam potong di pasar sering kali lebih baik karena mereka punya standar yang lebih ketat. Ayam di pasar biasanya sudah dicek kesehatannya, dipotong sesuai aturan, dan dikemas dengan rapi. Tentu saja, proses ini membutuhkan biaya tambahan.
Di lapak kecil, kualitas ayam bisa bervariasi. Kadang ada yang tidak mengikuti standar ketat seperti di pasar, tapi harganya lebih terjangkau.
4. Persaingan Antar Penjual
Di pasar tradisional, banyak pedagang jualan ayam di tempat yang sama, jadi persaingan sangat ketat. Untuk menarik pembeli, mereka kadang menurunkan harga atau memberikan promo.
ADVERTISEMENT
Sedangkan di lapak kecil, persaingan biasanya lebih sedikit, terutama kalau lokasinya jauh dari pasar. Karena nggak banyak saingan, pedagang di lapak bisa lebih fleksibel menentukan harga, kadang lebih murah, kadang juga bisa lebih mahal jika tidak ada pilihan lain di sekitar.
5. Permintaan dan Penawaran
Permintaan ayam potong di lapak kecil yang ada di daerah terpencil biasanya lebih rendah dibandingkan di pasar yang lebih ramai. Kalau permintaannya rendah, pedagang di lapak sering kali menurunkan harga biar ayamnya cepat laku.
Sedangkan di pasar yang ramai, permintaan tinggi memungkinkan pedagang untuk menetapkan harga yang stabil atau bahkan lebih tinggi, apalagi kalau stok ayam terbatas.
Ilustrasi mengenai pasar ( Sumber : https://pixabay.com/id/photos/pasar-senja-jalan-sayuran-rakyat-5430564/ )
Kesimpulan
Harga ayam potong di lapak kecil dan pasar bisa berbeda karena beberapa alasan, seperti lokasi, rantai distribusi, kualitas ayam, persaingan antar penjual, dan permintaan di tempat tersebut. Konsumen bisa memilih untuk belanja di lapak atau pasar sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka, entah itu cari harga yang lebih murah atau kualitas yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami faktor-faktor ini, kita bisa lebih bijak dalam berbelanja ayam potong, sekaligus lebih mengerti kenapa harga bisa berbeda di setiap tempat.