Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bukan Sekadar Naik Kereta, Ini Perjuangan Sejati Pengguna KRL
22 Desember 2024 9:45 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kalya Ernita Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hidup sebagai pengguna KRL (Kereta Rel Listrik) bukan sekadar perjalanan dari satu stasiun ke stasiun lainnya. Banyak kisah yang tercipta, mulai dari drama hingga momen menggelitik, yang menguji ketangguhan para penggunanya. Bagi mereka yang mengandalkan KRL untuk bekerja, kuliah, atau aktivitas lainnya, pengalaman-pengalaman berikut pasti terasa familiar.
ADVERTISEMENT
Momen-Momen Suka Pengguna KRL
1. Hemat Waktu dan Biaya
Menggunakan KRL ibarat menemukan jalan pintas untuk menghindari kemacetan. Dengan jalur bebas hambatan, waktu tempuh menjadi lebih singkat dibandingkan kendaraan pribadi. Dari segi biaya, ongkos KRL relatif terjangkau. Sebagai contoh, perjalanan dari Solo ke Yogyakarta hanya memerlukan biaya delapan ribu rupiah. Dibandingkan dengan transportasi online atau kendaraan pribadi, KRL jelas menjadi pilihan ekonomis bagi para pekerja dan mahasiswa.
2. Bertemu Beragam Karakter
KRL adalah miniatur masyarakat. Penumpang terdiri dari berbagai kalangan, seperti pekerja kantoran, mahasiswa, ibu rumah tangga, hingga pelajar. Tidak jarang, pertemuan tak terduga dengan teman lama atau kenalan baru terjadi di dalam kereta. Bahkan, ada pula kisah pertemuan yang berlanjut ke hubungan yang lebih serius.
3. Me-Time di Tengah Keramaian
Meski dikelilingi oleh keramaian, ada momen tenang di KRL. Duduk di dekat jendela sambil mendengarkan musik, membaca e-book, atau sekadar melamun menjadi waktu relaksasi yang berharga. Momen-momen ini sering kali memberikan ketenangan tersendiri di tengah kesibukan.
ADVERTISEMENT
4. Hiburan Tak Terduga
Pengguna KRL kerap disuguhi "hiburan dadakan". Mulai dari penumpang yang bernyanyi tanpa sadar, obrolan keras yang terdengar di seantero gerbong, hingga gaya berpakaian yang unik. Semua ini membuat perjalanan dengan KRL terasa lebih hidup.
Momen-Momen Duka Pengguna KRL
1. Desak-Desakan di Jam Sibuk
Pagi dan sore hari adalah waktu krusial di KRL. Penumpang berdesakan hingga sulit bergerak bebas. Posisi berdiri yang tidak nyaman harus diterima dengan lapang dada, apalagi jika tangan terpaksa terus berpegangan pada pegangan atas.
2. Ketinggalan Kereta di Detik Terakhir
Momen ketika suara "beep" terdengar dan pintu kereta mulai menutup adalah saat yang menegangkan. Jika gagal masuk, pengguna harus bersabar menunggu kereta berikutnya. Momen ini dapat mengacaukan jadwal harian, terutama bagi mereka yang memiliki agenda ketat.
3. Tidur Berdiri di Gerbong
Kemampuan tidur sambil berdiri mungkin hanya dimiliki oleh pengguna KRL. Menariknya, tubuh seolah memiliki "alarm alami" yang membuat pengguna terbangun tepat sebelum stasiun tujuan. Pengalaman ini menjadi bukti betapa pengguna KRL telah beradaptasi dengan situasi yang menantang.
ADVERTISEMENT
4. Tak Kebagian Tempat Duduk
Pengguna yang naik dari stasiun tengah biasanya sulit mendapatkan kursi. Kursi-kursi sudah diisi oleh penumpang dari stasiun awal. Jika ada kursi kosong, persaingan untuk mendapatkannya cukup ketat, Apalagi kita harus mempriortaskan ibu hamil, lansia, dan orang disabilitas. Refleks dan kecepatan menjadi kunci utama.
5. Bau-Bauan Tak Sedap
KRL kadang menjadi "uji coba penciuman". Aroma parfum yang terlalu menyengat, bau keringat, atau aroma makanan yang dibawa penumpang dapat bercampur menjadi satu. Situasi ini semakin terasa saat gerbong penuh.
6. Keterlambatan Kereta
Pengumuman bahwa kereta mengalami keterlambatan sering kali membuat penumpang kesal. Keterlambatan bisa terjadi akibat gangguan sinyal atau antrean kereta di jalur tertentu. Penundaan ini berdampak besar, terutama bagi mereka yang memiliki jadwal kerja atau kuliah.
7. Cuaca Hujan dan Stasiun Becek
Musim hujan membawa tantangan tersendiri. Stasiun yang becek, pakaian basah, dan sepatu yang kebasahan adalah realitas yang harus dihadapi. Tanpa persiapan payung, pengguna KRL harus siap-siap basah kuyup. Belum lagi kalau pakai ojek online dari stasiun, auto susah dapet driver.
ADVERTISEMENT
8. Risiko Kehilangan Barang
Pada jam sibuk, risiko kehilangan barang semakin tinggi. Copet kerap memanfaatkan situasi padat penumpang untuk mengambil barang berharga. Oleh karena itu, pengguna KRL berpengalaman selalu mengamankan barang-barangnya, seperti meletakkan tas di depan dan menyimpan barang penting di kantong dalam.
Tips Bertahan Hidup di KRL
ADVERTISEMENT
***
Naik KRL bukan sekadar perjalanan dari satu titik ke titik lain. Ini adalah perjuangan harian yang menempa penggunanya menjadi lebih sabar, tangguh, dan adaptif. Pengalaman suka dan duka tersebut menjadi bagian dari rutinitas yang penuh makna. Jika Anda memiliki cerita menarik seputar KRL, jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar. Siapa tahu, kisah Anda dapat menginspirasi pengguna KRL lainnya.