4 pulau di Pangkep Sulsel jadi Pulau Binaan LP3K-LPPM Unhas

Kamaruddin Azis
Blogger di www.denun.id. Cinta pesisir dan laut Indonesia.
Konten dari Pengguna
22 November 2020 13:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kamaruddin Azis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyuluhan tentang teknik penyelaman yang sehat bagi warga pulau dampingan (dok: LP3K LPPM Unhas)
zoom-in-whitePerbesar
Penyuluhan tentang teknik penyelaman yang sehat bagi warga pulau dampingan (dok: LP3K LPPM Unhas)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Universitas Hasanuddin sebagai Humaniversity mengedepankan partisipasi aktif civitas akadmika pada berbagi isu-isu kontemporer yang berkaitan masa depan sumber daya manusia dan lingkungan di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Relevan dengan itu, Pusat Lembaga Penelitian dan Pengembangan (PUSLITBANG) Laut, Pesisir dan Pulau Pulau Kecil (LP3K) -LPPM UNHAS sebagai salah satu ujung tombak Unhas, telah menetapkan 4 pulau dalam satu desa di Pangkep sebagai daerah dampingan atau Pulau Binaan.
Pulau tersebut adalah Pulau Salebbo, Samatellu Lompo, Samatellu, dan Samatellu Pedda. Pulau yang akan menjadi wahana pengabdian keluarga besar Unhas. 
“Kunjungan pertama telah dilaksanakan di Pulau Salebbo dengan beberapa kegiatan atas permintaan masyarakat yang disampaikan melalui Kepala Desanya, Nursyam, S. Pd,” jelas Dr Nurjannah Nurdin, S.T, M.Si, sekretaris LP3K LPPM Unhas, 22 November 2020.
Aksi bersih pantai dari sampah plastik (dok: LP3K LPPM Unhas)
“LP3K secara rutin akan mengadakan pembinaan secara langsung pd masyarakat pulau dalam berbagai aspek. Kegiatan pertama meliputi aksi bersih sampah plastik di pulau bersama warga pulau,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Kedua, edukasi penggunaan teknologi GPS dan fish finder bagi nelayan untuk memudahkan nelayan mencapai target penangkapan dan memyimpan, merekam lokasi penangkapan,” tambahnya
“Lalu yang ketiga adalah edukasi teknik penyelaman yang aman. Ini disampaikan dalam teori dan praktik penyelaman,” lanjutnya.
Menurut Dr Nurjannah, aksi Perdana Bina Pulau ini dikuti oleh beberapa dosen dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan serta Fakultas Sosial dan Politik, instruktur selam dari POPSA, MSDC, dan mahasiswa.
“Rencana berikutnya, kami akan menggalang alumni untuk bersama sama secara langsung atau tidak langsung berpartisipasi dalam Program Bina Pulau ini,” harap Nurjannah
“Sangat besar peluang untuk bersama masyarakat membangun pulau mereka, sementara kita semua bisa berkontribusi sesuai sumber daya, kompetensi dan jejaring yang ada,” pungkas Dr Nurjannah.
ADVERTISEMENT