Minyak Peppermint sebagai Antispasmodik pada Penderita Sindrom Iritasi Usus

Kameliani Hibatulloh
Mahasiswi Kimia di Bandung
Konten dari Pengguna
21 Desember 2020 4:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kameliani Hibatulloh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tanaman Peppermint (Mentha piperita L.) termasuk kedalam famili Lamiaceae dalam genus Mentha. Tanaman Peppermint termasuk salah satu tanaman penghasil minyak atsiri. Minyak Peppermint memiliki kandungan kimia utama mentol dan menton serta beberapa senyawa, seperti mentofuran, 1,8-cineol dan limonen. Minyak Peppermint memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai antispasmodik.
Minyak Peppermint dan Tanaman Peppermint (Sumber : https://www.biome.com.au/blog/natural-pest-control-peppermint-oil/)
Apa itu Antispasmodik dan Sindrom Iritasi Usus?
ADVERTISEMENT
Antispasmodik adalah golongan obat yang bersifat sebagai relaksan pada otot polos. Antispasmodik digunakan untuk mengurangi kontraktifitas otot polos yang dapat menyebabkan kram pada perut. Penyakit yang memerlukan obat antispasmodik adalah Sindrom Iritasi Usus.
Sindrom Iritasi Usus merupakan gangguan gastrointestinal kronis yang ditandai dengan ketidaknyamanan perut, kembung, diare, dan pola kebiasaan buang air besar yang berubah.
Mengapa Minyak Peppermint dapat digunakan sebagai antispasmodik Sindrom Iritasi Usus ?
Senyawa mentol yang terkandung dalam minyak peppermint memiliki efek relaksasi pada otot polos yang bertindak sebagai antispasmodik. Minyak peppermint adalah karminatif alami yang menyebabkan relaksasi otot polos gastrointestinal dengan blokade saluran kalsium. Eksitasi-Kontraksi Kopling atau kontraksi otot dapat terjadi ketika ion kalsium masuk dari sisi ekstraseluler ke dalam permukaan halus sel otot melalui saluran kalsium, yang mempengaruhi pada tegangan sarcolemma. Kandungan mentol pada minyak peppermint dapat menghambat saluran kalsium yang bergantung pada tegangan otot dan modulasi saluran kalsium.
ADVERTISEMENT
Referensi
Badan POM RI. (2015). Antipasmodik dan Obat-obat Lain yang Mempengaruhi Motilitas Saluran Cerna. [online]. Tersedia di http://pionas.pom.go.id/
Christa Selina, dkk. (2019). Peppermint (Mentha piperita) sebagai Pengobatan Alternatif pada Irritable Bowel Syndrome (IBS). Majority. 8 (1) : 211-219
Mohsen Beigi, et. al. (2018). Quantity and chemical composition of essential oil of peppermint (Mentha × piperita L.) leaves under different drying methods. International Journal of Food Properties. DOI: 10.1080/10942912.2018.1453839
Reena Khanna, et. al. (2014). Peppermint Oil for the Treatment of Irritable Bowel Syndrome : A Systematic Review and Meta-analysis. J Clin Gastroenterol. 48 (6) : 505-512
Simona Codruta H, et. al. (2019). Antispasmodic Effect of Essential Oils and Their Constituents: A Review. Molecules 24(9) : 1675. DOI: https://doi.org/10.3390/molecules24091675
ADVERTISEMENT