Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Optimalkan Peran Kader Posyandu dengan Pelatihan oleh Mahasiswa KKN Undip
13 Agustus 2024 10:22 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kamila Zettira Zahwa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Magelang (30/7) - Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan kegiatan pelatihan kader posyandu Desa Candiretno yang bertempat di Balai Desa Candiretno, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
Kader posyandu berperan penting dalam deteksi masalah pertumbuhan anak. Oleh karena itu, diperlukan pengukuran secara tepat yang dilakukan kader untuk menginterpretasikan status pertumbuhan anak serta menghindari kesalahan dalam pengukuran. Mahasiswa KKN Undip mengadakan kegiatan pelatihan kader yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader posyandu dalam pelayanan kesehatan, khususnya dalam pengukuran antropometri serta plotting kurva Kartu Menuju Sehat (KMS) dan WHO dalam meningkatkan derajat kesehatan anak.
ADVERTISEMENT
Pada saat yang sama, skrining Penyakit Tidak menular (PTM) belum dilakukan secara rutin di Desa Candiretno. Pengukuran kadar gula darah menjadi salah satu langkah dalam skrining PTM, terutama diabetes mellitus. Mahasiswa KKN Undip juga melatih kader posyandu dalam pengukuran kadar gula darah untuk persiapan kader dalam deteksi dini PTM.
Pelatihan dimulai dengan pemberian materi mengenai pentingnya peran posyandu dalam pemantauan tumbuh kembang anak. Dilanjutkan dengan pelatihan pengukuran antropometri yang benar, meliputi : tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas (LiLA). Mahasiswa KKN memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah pengukuran yang akurat, termasuk cara membaca hasil pengukuran dengan tepat.
Pelatihan selanjutnya berfokus pada cara plotting hasil pengukuran ke dalam kurva KMS dan WHO, khususnya kurva tinggi badan menurut usia. Mahasiswa KKN menjelaskan cara pencatatan kurva serta menentukan status gizi anak berdasarkan hasil plotting tersebut. Kader juga diinformasikan bahwa kurva ini dapat digunakan secara berkelanjutan dalam memantau pertumbuhan anak. Kurva WHO mengenai tinggi badan menurut usia dapat membantu dalam menentukan apakah anak berperawakan pendek atau normal yang bisa digunakan dalam diagnosis awal stunting.
ADVERTISEMENT
Pelatihan terakhir yaitu mengenai pengukuran kadar gula darah sewaktu. Kader juga diberi kesempatan untuk melakukan stimulasi pengukuran dengan alat yang disediakan.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan kader posyandu dapat lebih optimal dalam pemantauan tumbuh kembang anak, sehingga kesehatan anak-anak di Desa Candiretno dapat lebih terjaga dan terpantau dengan baik. Diharapkan juga kader posyandu dapat melaksanakan skrining PTM secara mandiri setelah mendapat pelatihan pengukuran gula darah.