Konten dari Pengguna

Permainan Ingatan Sederhana sebagai Upaya Digital Detox di Komplek SMA Surabaya

Kamilah Sadiyah
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga
6 September 2023 20:23 WIB
clock
Diperbarui 27 Januari 2024 15:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kamilah Sadiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sesi Permainan Ingatan Sederhana. (Foto: Handa/GNRM UNAIR)
zoom-in-whitePerbesar
Sesi Permainan Ingatan Sederhana. (Foto: Handa/GNRM UNAIR)
ADVERTISEMENT

Permainan Ingatan Sederhana sebagai Upaya Digital Detox dalam Seminar Cakap Literasi dan Etika Digital di Komplek SMAN 1 dan SMAN 2 Surabaya

Surabaya - Gerakan Nasional Revolusi Mental diwujudkan dalam berbagai kegiatan yang diinisiasi pula oleh Forum Rektor Indonesia. Gerakan ini diwujudkan dalam berbagai kegiatan di beberapa daerah oleh seluruh kampus yang tergabung dalam FRI (Forum Rektor Indonesia). Salah satu implementasi gerakan yang didanai oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) yakni Seminar Cakap Literasi dan Etika Digital di Komplek SMAN 1 dan SMAN 2 Surabaya (Selasa, 29/8/23).
Sesi Pemaparan Materi. (Foto: Handa/GNRM UNAIR)

Etika Komunikasi di Era Digital sebagai Unsur Kecakapan Digital

ADVERTISEMENT
Etika komunikasi digital berkaitan dengan prinsip maupun norma yang mengatur interaksi dalam lingkungan digital. Dalam pemaparan narasumber yakni Rani Sukma Ayu Suteja, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNAIR, etika mencakup perilaku yang mencerminkan tanggung jawab terhadap dampak komunikasi online. Pada dasarnya etika adalah hal mendasar yang mudah untuk ditetapkan namun sulit untuk dilakukan. Belum lagi, dunia digital memang sekilas terlihat sebagai dunia yang bebas tanpa aturan, siapa saja dapat berkomunikasi dengan siapapun. “Tetapi, jangan lupa bahwa kebebasan dalam dunia digital tidak boleh mengganggu kebebasan orang lain.” pungkas Rani Sukma Ayu Suteja.
Sesi Pengerjaan Post-Test. (Foto: Handa/GNRM UNAIR)

Cyberbullying dan Masih Rendahnya Etika di Era Digital

Fenomena cyberbullying merupakan salah satu potret kurangnya tingkat kesadaran, tanggung jawab, dan rasa hormat dengan sesama pengguna teknologi digital. Hingga saat ini, kerap kali ditemui komentar-komentar yang jauh dari dukungan. Bahkan topik physical appearance seringkali menjadi bulan-bulanan sebagian besar netizen di Indonesia. Inilah mengapa perlunya pemahaman lebih lanjut mengenai etika komunikasi di era digital terlebih pada remaja yakni para pelajar SMA.
ADVERTISEMENT

Yuk Mulai Digital Detox dengan Permainan Ingatan Sederhana!

Nah, oleh karena itu untuk meminimalisir ancaman cyberbullying dan menghidupkan kembali etika di kalangan para remaja, dalam sesi pemaparan materi oleh Rani Sukma Ayu Suteja, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNAIR, diselipkan sebuah permainan ingatan sederhana untuk mengajak pelajar SMA sejenak jauh dari gadget mereka dan berinteraksi dengan teman sebaya secara fokus. Permainan ini dilakukan secara berkelompok acak yang berisi siswa SMAN 1 Surabaya dan SMAN 2 Surabaya. Mereka diminta untuk berdiskusi dan berkenalan lalu tiap siswa harus menghafalkan nama, domisili, film favorit, makanan dan minuman favorit hingga pelajaran favorit teman satu kelompoknya. Lalu, setiap perwakilan kelompok yang ditunjuk harus bisa mempresentasikan teman sekelompoknya. Diharapkan melalui permainan ini, siswa bisa lebih fokus, membangun interaksi, dan tidak selalu memiliki ketergantungan dengan gadget.
ADVERTISEMENT