Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Bencana bagi Dunia Literasi: Ketika Toko Buku Mulai Tutup
12 Juni 2023 5:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kamiliya Ikhsana Hamam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era digital seperti saat ini, keberadaan toko buku fisik mungkin sudah tidak lagi menjadi prioritas bagi sebagian orang. Namun, bagi sebagian lainnya, toko buku bukan hanya tempat untuk membeli buku, tetapi juga menjadi tempat untuk mencari inspirasi, bertemu dengan penggemar buku lain, dan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, akhir-akhir ini banyak toko buku yang harus tutup akibat berbagai alasan, seperti pergeseran minat masyarakat, persaingan dari toko buku online, atau karena pandemi COVID-19. Dan meski kemungkinannya kecil, ada kemungkinan bahwa toko buku favorit Anda juga harus tutup.
Tentu saja, tutupnya toko buku bukan hanya bencana bagi para pemiliknya, tetapi juga bagi dunia literasi secara keseluruhan. Toko buku memainkan peran penting dalam mempromosikan minat baca dan kreativitas, khususnya di kalangan anak-anak dan remaja. Ketika toko buku ditutup, kita kehilangan salah satu wadah terpenting dalam memperkenalkan generasi muda kepada buku dan membantu mereka mengembangkan minat baca yang sehat.
Namun, keberadaan toko buku fisik tidaklah satu-satunya faktor yang mempengaruhi minat baca. Perkembangan teknologi juga memainkan peran besar dalam mengubah cara kita membaca dan mengakses informasi. Dengan adanya aplikasi e-book dan perpustakaan digital, kini kita bisa membaca di mana saja dan kapan saja tanpa harus pergi ke toko buku.
ADVERTISEMENT
Meski teknologi telah membuka akses ke buku dan informasi, hal itu tidak selalu berdampak positif pada minat baca. Kita harus tetap memperhatikan kualitas bahan bacaan, memilih dengan bijaksana, dan menghindari informasi yang salah atau merugikan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap menjadi konsumen kritis, tidak hanya dalam memilih buku, tetapi juga dalam memilih sumber informasi apa pun.
Jadi, apa yang bisa kita lakukan untuk mendukung dunia literasi dan mencegah tutupnya toko buku? Pertama, kita dapat menghadiri acara yang diselenggarakan oleh toko buku lokal, seperti bedah buku atau diskusi mengenai literasi. Kedua, kita dapat merekomendasikan buku favorit kita kepada teman dan keluarga, sehingga mereka juga tertarik untuk membaca dan membeli buku. Ketiga, kita dapat membeli buku langsung dari toko buku lokal atau dari situs website mereka, daripada dari toko buku online besar.
ADVERTISEMENT
Terakhir, kita juga harus terus mengembangkan minat baca dan kreativitas kita sendiri. Kita dapat membaca berbagai jenis buku dan menulis ulasan atau blog untuk berbagi dengan orang lain. Kita juga dapat bergabung dengan komunitas pembaca online yang berkualitas dan terlibat dalam diskusi yang konstruktif.
Dalam dunia yang semakin digital, meningkatkan minat baca dan literasi menjadi tantangan yang semakin besar. Namun, dengan pendidikan yang tepat dan partisipasi aktif dalam diskusi online yang berkualitas, kita dapat mengatasi tantangan ini dan berdampak positif pada masyarakat. Mari kita dukung toko buku lokal dan terus mengembangkan minat baca kita.