Konten dari Pengguna

Pengertian Debt Burden Ratio dalam Dunia Ekonomi

Kamus Bisnis
Menyajikan informasi seputar dunia bisnis, investasi dan finansial.
23 September 2022 13:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kamus Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Investasi.  Foto: Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Investasi. Foto: Shutterstock.

Definisi Debt Burden Ratio

ADVERTISEMENT
Sesuai kebutuhan, perbandingan semua cicilan dengan pendapatan bersih atau take home pay per bulan atau per tahun.
ADVERTISEMENT

Apa itu Debt Burden Ratio?

Sesuai kebutuhan, Debt Burden Ratio adalah perbandingan semua angsuran dengan pendapatan bersih atau take home pay per bulan atau per tahun. Perhitungan Debt Burden Ratio sering digunakan di lembaga keuangan, seperti bank, untuk menentukan besarnya beban utang per bulan bagi nasabah yang akan mengajukan kredit.
Nilai debt Burden Ratio yang rendah menunjukkan bahwa beban utang juga kecil. Begitu pula sebaliknya, debt ratio yang tinggi menunjukkan bahwa calon debitur memiliki beban utang yang signifikan.

Fungsi Debt Burden Ratio

Rasio ini digunakan oleh bank atau lembaga keuangan untuk menentukan beban utang calon debitur. Bank menggunakan prinsip kehati-hatian untuk mencegah Non Performing Loan (NPL) alias kredit macet menerima pengajuan kredit. Bank dapat menentukan mampu atau tidaknya nasabahnya membayar cicilan setiap bulan dengan mengetahui informasi ini.
ADVERTISEMENT

Cara Menghitung Debt Burden Ratio

Anda bahkan dapat memperkirakan persentase Debt Burden Ratio yang ditetapkan oleh kebijakan bank sebelum mengajukan KPR dengan mengikuti panduan bank. Mayoritas take home pay berkisar antara 30-40 persen.
Selain itu, kini Anda bisa memperkirakan take home pay dikurangi cicilan yang telah dianggarkan. Perhitungan DBR didasarkan pada hal-hal berikut: DBR (total cicilan utang per bulan/pendapatan bersih per bulan) x 100%.
Setelah mengetahui rumusnya, Anda bisa menentukan sendiri berapa cicilan yang Anda miliki kemudian dibagi dengan pendapatan bersih setiap bulannya. Laba bersih ini merupakan gaji yang diperoleh setelah dikurangi bea rutin seperti pajak, iuran BPJS, zakat, dan lain-lain.