11 Pelukis Rayakan Pesona Imlek dalam Pameran di Jimbaran Bali

Konten Media Partner
18 Februari 2023 9:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karya Djaja Tjandra Kirana 'Festival Nusantara', 2023 - Foto: IST
zoom-in-whitePerbesar
Karya Djaja Tjandra Kirana 'Festival Nusantara', 2023 - Foto: IST
ADVERTISEMENT
JIMBARAN, kanalbali.com - Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) bekerja sama dengan Klub Seni Bali menggelar pameran seni rupa bertajuk “Sabdawarsa”, 17 Februari hingga 4 Maret 2023, di Jimbaran Hub, Badung.
ADVERTISEMENT
Pameran ini menyajikan 16 karya rupa 11 seniman yakni Djaja Tjandra Kirana, I Gusti Nyoman Widnyana (Gung Man), Ipphing, Made Duatmika, Made Kaek, Made Wiradana, Romi Sukadana, V. Dedy Reru, Wayan Redika, Wayan Sujana Suklu, dan Wayan Trisnayana.
Pameran “Sabdawarsa” masih terangkai dengan pergantian tahun dalam kalender China biasanya ditandai dengan perayaan sebagai rasa syukur dan doa pengharapan untuk keberuntungan, kebahagiaan, serta kelimpahan.
Suka cita alih warsa Imlek kali ini digelar secara istimewa di Denpasar yang membangkitkan kembali tradisi lama warga Tioghoa yang dibatasi pada masa Orde Baru.
Karya Ipphing 'Imlek di Denpasar', 2023 - Foto: IST
Perayaan bertajuk Festival Imlek Bersama 2023 digelar meriah oleh INTI Bali bersama Pemkot Denpasar yang dipusatkan di kawasan Titik Nol Denpasar yakni seputar Patung Catur Muka, Lapangan Puputan Badung, hingga Jalan Gajahmada, 28-29 Januari lalu.
ADVERTISEMENT
“Dari sanalah pameran ini digagas sebagai bagian dari tutur budaya tentang kemuliaan pergantian tahun Imlek 2023,” kata Ketua INTI Bali Putu Agung Prianta, Jumat 17 Februari 2023.
Putu Agung Prianta yang juga pemilik Jimbaran Hub mengatakan pameran ini seperti halnya perayaan Imlek lalu memberikan semangat kebersamaan, menggemakan persatuan dalam keragaman, saling menghargai dan menghormati, serta menjunjung rasa setia kawan, gotong royong, empati juga toleransi.
Kata Agung Prianta perayaan Imlek seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya di sepanjang sejarah Pulau Dewata. Kendati sudah sejak lama Tahun Baru Imlek juga menjadi bagian dari tradisi warga Tionghoa di Pulau Dewata yang oleh semeton Bali disebut dengan Galungan China.
Selain tradisi Imlek, budaya warga Tionghoa di Bali –maupun Nusantara– telah berlangsung selama berabad-abad. Hal itu dapat dibuktikan melalui akulturasi budaya yang kita jumpai hingga saat ini, baik dalam peranti rumah tangga, kuliner, arsitektur, maupun di berbagai cabang seni.
Karya Made Kaek - IST
Ketua Klub Seni Bali Djaja Tjandra Kirana mengatakan pengalaman berinteraksi lintas budaya di Bali menyiratkan perasaan suka cita, seperti tergambarkan dalam suasana perayaan Imlek tersebut.
ADVERTISEMENT
Kata dia selain barongsai sejumlah pertunjukan seni ditampilkan di antaranya barong landung, kemudian reog dari Jawa, kesenian Sunda, whusu, paduan suara 200 santri Nahdlatul Ulama (NU), dan aneka pertunjukan serta sajian kuliner.
“Memasuki gerbang Imlek 2574 yang disebut pula sebagai Tahun Kelinci Air, kami berharap seluruh pelaku sebni budaya dan masyarakat Bali membentangkan peluang dan harapan untuk menggapai kesejahteraan dan kemakmuran,” kata Tjandra.(kanalbali/RFH)