Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
17 Rumah Sakit di Bali Siap Melayani Medical Tourism
29 Juni 2021 16:03 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:44 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Potensinya sangat besar dan medical tourism, di negara maju cenderung mencari pengobatan ke luar negaranya karena waktu tunggu yang lama untuk tindakan tertentu dan mahalnya biaya tindakan di negara asalnya," ungkap Ketua BMTA dr. Gede Wiryana Patra Jaya, M.Kes, Selasa (29/06/21) di gedung Bali Tourism Board (BTB) Denpasar.
17 Rumah sakit yang menjadi bagian dari asosiasi BMTA diantaranya RSUP Sanglah, RSU Bali Mandara, RS Mata Bali Mandara, RSPTN UNUD, RS Mangusada Badung, RS BIMC Nusa Dua, RS BIMC Kuta, RS Siloam Kuta, Bali Royal Hospital (BROS), RS Prima Medika, RS Kasih Ibu Denpasar, RS Kasih Ibu Saba, RS Khusus Mata Ramata, RS Bhayangkara, Klinik Penta Medika, Dental 911 Clinic dan Assist 221.
ADVERTISEMENT
Menurut dr Wiryana Patra, MT menjadi salah satu program yang telah direncanakan oleh pemerintah dan telah diatur dalam Permenkes 76, tahun 2015.
Wiryana Putra melanjutkan, di Bali telah memiliki beberapa rumah sakit yang berstandar internasional, peralatan medis yang mendukung, tenaga medis dan paramedis yang kompeten.
"Hal ini tidak saja untuk mencegah keluarnya devisa karena banyak masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri. Ini akan mendatangkan devisa bagi negara dengan masuknya turis medis baik domestik maupun internasional," ungkapnya.
Asosiasi itu kini tengah membuat model standarisasi pelayanan bagi wisatawan medis." Kita akan buat pola pemasaran online dan offline, online seperti digitalisasi sementara offline kita membuat eksebisi soal medical tourism di Bali, buat call center rumah sakit di Bali dengan pelayanan unggulan," tambahnya.
BMTA kini secara resmi menjadi bagian dari Bali Tourism Board (BTB). Ketua BTB Ida Bagus Agung Partha Adnyana, mengutarakan akan bersama-sama mempromosikan pariwisata medis ke berbagai negara.
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa penyakit yang tidak dicover di negaranya, nah kita sediakan disini (BMTA) pasti banyak tinggal kita listnya saja, begitu caranya kita pasarkan," ungkapnya.
Sementara itu untuk program jangka pendek, kata dia dimulai dengan mensinergikan dengan program yang berjalan seperti Work From Bali (WFB), serta pariwisata vaksin.
Pihaknya berharap rumah sakit di Bali dapat bersama-sama mempromosikan Bali sebagai destinasi medical tourism, sehingga optimisme pariwisata Indonesia melalui wisata medis, untuk program Bali bangkit dapat terwujud. (Kanalbali/WIB)