Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten Media Partner
2 Menteri Jajal Sepeda Bambu Spedagi United Goro Saat Peluncuran Bali
17 November 2022 13:24 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Ini wajib kita apresiasi. Sesudah apresiasi tentunya wajib kita utilisasi, kita gunakan dan kembangkan. Untuk kesehatan sepeda ini bagus, untuk lingkungan bagus, dan bisa menjadi sebuah produk ekspor,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Sebelum upacara peluncuran, kedua Menteri didampingi puluhan pesepeda sempat menjajal ketangguhan Spedagi United GORo Nusantara G20 dengan bersepeda di dalam Kawasan ITDC maupun ke tepian pantai Nusa Dua.
Jenama ‘GORo’ pada Spedagi United GORo Nusantara G20 adalah singkatan dari kata gotong -royong. Gagasan Spedagi United GORo Nusantara G20 lahir dari gotong-royong kreatif Yayasan Bambu Lestari dan Spedagi Movement.
“Dalam merancang setiap jenis sepeda bambu Spedagi, kami selalu berupaya menyediakan sepeda bambu berkualitas dengan harga terjangkau untuk mewujudkan green mobility”, ungkap Singgih S. Kartono, penggagas gerakan Spedagi yang berbasis di Temanggung, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Bahan utama dari kerangka sepeda bambu berasal dari bambu Nusantara, tanaman istimewa yang mampu merestorasi lahan kritis, menyimpan air, serta menyerap karbon.
Bambu Petung (Dendrocalamus asper) yang digunakan sebagai bahan utama Spedagi United GORo Nusantara G20 berasal dari hutan bambu di Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Manggarai (Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur), Ketapang dan Katingan (Kalimantan), Mojokerto dan Temanggung (Jawa).
Yayasan Bambu Lestari bersama 388 Mama Bambu di 21 desa di Nusa Tenggara Timur berhasil menyemai 3,3 juta bibit bambu dan merestorasi lahan kritis di sana.
Adapun Spedagi Movement dengan karya sepeda bambu Spedagi berhasil meraih Gold Award pada Good Design Japan 2018. Sepeda bambu Spedagi telah teruji ketangguhannya dengan menuntaskan jarak 1.200 kilometer dalam event Paris-Brest-Paris Randonneur pada tahun 2019 dan menempuh 3.700 kilometer dari Sabang sampai Denpasar dalam Journey to Zero tahun 2022. (kanalbali/RLS)
ADVERTISEMENT