Konten Media Partner

350 ODGJ di Bali Diduga Masih Dipasung, Fotografer Ini Kampanyekan Pembebasan

1 Oktober 2022 16:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rudi Waisnawa dengan buku karyanya - IST
zoom-in-whitePerbesar
Rudi Waisnawa dengan buku karyanya - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR, Kanalbali.com - Penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Bali masih ada yang dilakukan dengan cara dipasung. Terkait dengan itu, Fotografer Rudi Waisnawa membantu kampanye untuk pembebasannya melalui sebuah buku fotografi.
ADVERTISEMENT
Buku berjudul 'Hope and Freedom' yang merupakan hasil jepretan sejak 2014 hingga 2022 itu diluncurkan Sabtu (1/9/2022). Dalam buku itu memuat rekaman foto dari 18 orang ODGJ berat di Bali yang pernah dan mendapatkan pengobatannya secara gratis dari Suryani Institute for Mental Health (SIMH).
"Bagi saya fotografi telah menjadi pilihan sikap. Karena dengan fotografi saya bersikap, khususnya untuk ODGJ yang terpasung. Melalui foto saya dapat membantu mereka dengan keahlian yang saya punya," kata Rudi.
Rudi berharap dengan buku foto ini dapat memberikan gambaran kepada masyarakat luas bahwa gangguan jiwa dapat disembuhkan melalui metode yang tepat dan dilakukan oleh ahlinya.
"Dibalik maraknya foto eksotisme keindahan Bali, buku ini hadir untuk mencoba menggambarkan realita lewat foto dan cerita dari para ODGJ yang pernah dipasung dan tidak pernah terungkap keberadaannya di Pulau Surga, Bali," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Penyerahan buku Rudi Waisnawa kepada Suryani Institute for Mental Health - IST
Selain foto, buku dengan 185 halaman tersebut diperkaya dengan narasi yang lebih menghidupkan kisah dari para ODGJ. Narasi itu ditulis langsung oleh Nicky Hogan, seorang penulis buku yang memiliki hobi lari marathon
"Saya menulis narasi buku ini agar pembaca tahu juga kisah yang ada dibalik foto-foto itu. Ada cerita memelas dan memberontak, dan ada gambaran mengenai riwayat para pasien ODGJ yang pernah dipasung," jelasnya.
Pendiri SIMH, Prof Luh Ketut Suryani menuturkan bahwa kasus pemasungan ODGJ berat di Bali diperkirakan mencapai 350 orang dari 9.000 orang yang mengalami gangguan jiwa berat. Sedangkan jumlah kasus pemasungan yang telah ditemukan dan ditangani oleh SIMH baru sekitar 92 orang.
"Dengan gerakan di masyarakat dari SIMH berupa penanganan langsung, edukasi publik, meditasi massal, pameran foto internasional, dan berbagai upaya lainnya kami harap Bali bisa bebas pasung," tutur Prof Suryani.
ADVERTISEMENT
Nantinya seluruh hasil dari penjualan buku ini sepenuhnya dipergunakan untuk membantu ODGJ berat di Bali yang disalurkan melalui Suryani Institute for Mental Health. (Kanalbali/LSU)