Konten Media Partner

8 Konsorsium Global Minati Investasi Kereta Bawah Tanah di Bali

30 Mei 2024 9:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerahan dokumekan kualifikasi dari PT. Bumi Indah Prima untuk proyek bertajuk Bali Urban Rail and Associated Facilities itu pada Rabu (29/5/2024).
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan dokumekan kualifikasi dari PT. Bumi Indah Prima untuk proyek bertajuk Bali Urban Rail and Associated Facilities itu pada Rabu (29/5/2024).
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Delapan konsorsium global telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan kereta api tanah (subway) yang akan menghubungkan sejumlah kawasan wisata di Bali dengan Bandara Ngurah Rai. Sementara itu, satu konsorsium yakni PT. Bumi Indah Prima telah mengajukan dokumen kualifikasi untuk proyek bertajuk Bali Urban Rail and Associated Facilities itu pada Rabu (29/5/2024).
ADVERTISEMENT
“Seluruh peminat berbentuk konsorsium, tiga dari kawasan Eropa, dua dari China, dua dari Indonesia yang berkolaborasi dengan perusahan asing, satu lagi dari Malaysia,” papar Dirut PT. Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) Ari Askhara yang ditugaskan Pemprov Bali sebagai BUMDA yang memfasilitasi proses penjaringan investor itu.
Sesuai jadwal batas akhir penyerahan kualifikasi adalah pada bulan Juni 2024 mendatang. Kemudian pada bulan Juli akan diumumkan pihak yang yang dinyatakan sebagai pemenang. Adapun proyek ini ditargetkan sudah melakukan groundbreaking pada bulan September 2024.
Dirut PT. Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) Ari Askhara saat memberikan keterangan mengenai perkembangan minta investor pada proyek Bali Urban Rail and Associated Facilities itu pada Rabu (29/5/2024) - IST
Terkait penyerahan dokumen kualifikasi, Pj. Gubernur Bali S. M. Mahendra Jaya menyatakannya sebagai babak baru pembangunan koridor transportasi massal berbasis kereta di Bali.
“Acara ini menunjukkan kejelasan progres pembangunan dan pengembangan koridor pariwisata yang dilengkapi dengan Sistem angkutan umum massal berbasis kereta melalui model investasi business to business,” katanya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Mahendra Jaya menegaskan keseriusannya dalam mewujudkan proyek infrastruktur yang telah cukup lama diwacanakan ini.
Keseriusannya itu diawali dengan mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2024 tentang penugasan kepada PT. Jamkrida Bali Mandara untuk melakukan kerjasama dalam pengembangan, pembiayaan, dan penyelenggaraan sistem angkutan umum berbasis kereta.
Pj Gubernur Bali saat memberikan sambutan pada acara Penyerahan dokumekan kualifikasi dari PT. Bumi Indah Prima untuk proyek bertajuk Bali Urban Rail and Associated Facilities itu pada Rabu (29/5/2024) - IST
Pergub ini memberi amanat pada PT. Jamkrida Bali Mandara untuk membangun kerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah lainnya yaitu PT. SBDJ yang merupakan anak perusahaan PT. Bali Kerthi Development Fund.
“Pergub ini menjadi dasar hukum yang kuat bagi SBDJ untuk mewakili kepentingan pemerintah daerah dalam pengembangan sistem angkutan umum massal berbasis kereta di Daerah Bali,” ujarnya.
Lebih dari itu, regulasi ini juga membuktikan komitmen Pemprov Bali dalam menjaga transparansi dan tata kelola yang baik dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam setiap tahapan pembangunan.
ADVERTISEMENT
Menindaklanjuti Pergub Nomor 9 Tahun 2024, SBDJ bergerak cepat dengan melakukan lelang investasi melalui proses kualifikasi (Request for Qualification). Proses ini bertujuan untuk mencari mitra investor global yang tepat untuk pengerjaan proyek.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa bersama Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal RI Bahlil Lahadalia saat jumpa pers terkait proyek Bali Urban Rail and Associated Facilities itu pada Rabu (29/5/2024) - IST
Pj Gubernur menyatakan, sarana transportasi massal berbasis kereta merupakan respons pada pesatnya perkembangan sektor pariwisata yang berimbas pada kondisi lalu lintas dari dan menuju destinasi wisata favorit.
Belakangan ini, sejumlah akses menuju objek wisata seperti Kuta, Seminyak, Canggu, Sanur dan Ubud hampir sepanjang waktu mengalami kemacetan. Kondisi ini perlu disikapi karena sebagai destinasi wisata dunia, Bali memerlukan sistem transportasi modern yang aman, nyaman, ramah lingkungan dan dapat menjamin ketepatan waktu tempuh.
Hal tersebut menjadi sangat urgent mengingat sektor pariwisata menjadi back bone perekonomian Bali. Sebagai gambaran, pada tahun 2023 jumlah wisatawan yang datang ke Bali mencapai 15.163.735 orang dan tahun 2024 ditargetkan mencapai 20 Juta wisatawan.
Maket stasiun untuk kereta api bawah tanah yang direncanakan akan dibangun di Bali - IST
Terkait proyek tersebut, Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal RI Bahlil Lahadalia yang hadir langsung di acara itu menyatakan, model investasi yang ditawarkan adalah contoh pertama pelibatan swasta dalam proyek strategis.
ADVERTISEMENT
“Ini model pembangunan tanpa membebani uang negara. Saya harap bisa dijadikan contoh oleh daerah lain di Indonesia,” ujar Bahlil. Pihaknya berjanji akan memberi dukungan terhadap kelancaran proyek ini melalui percepatan perizinan dan pemberia sejumlah insentif.
Dukungan terhadap rencana pengembangan transportasi massal berbasis kereta di Bali juga diutarakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa. Ia berharap, proyek ini dapat segera terwujud dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mencari solusi terkait persoalan di bidang pelayanan publik, khususnya transportasi.
Dalam pengembangannya, Manoarfa mengingatkan agar proyek ini tak merusak alam dan budaya Bali. “Alam dan budaya Bali harus tetap dijaga. Karena memanfaatkan ruang bawah tanah, Perdanya harus segera disiapkan. Saya yakin Pak Pj. Gubernur sudah paham soal itu,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
( kanalbali/ RLS/ RFH )