Gubernur Bali: 61 Persen Anak SD di Bali Kurang Bugar

Konten Media Partner
26 Juli 2018 14:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bali: 61 Persen Anak SD di Bali Kurang Bugar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PENAMPILAN Anak-anak dalam puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2018 di Bali (kanalbali/RLS)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan agar peringatan hari anak yang setiap tahun diselenggarakan tidak hanya menjadi simbol semata. Melainkan menjadi titik renungan dan acuan agar menyayangi anak dengan benar.
Ia mengungkapkan, data Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang telah melakukan survei kepada anak-anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar di Bali menunjukkan hasil temuan berupa 61 persen anak yang duduk di Sekolah Dasar (SD) di Bali tidak bugar.
"Penyebabnya mungkin gizi anak kurang baik, tapi mungkin juga para orang tua menuntut anak agar pintar di segala bidang. Akhirnya sepanjang hari anak-anak mengikuti bimbingan belajar tanpa memiliki waktu untuk bermain," ujarnya saat peringatan Hari Anak Nasional 2018 di Wantilan Kerta Sabha, Jaya Sabha, Denpasar, Kamis (26/7).
ADVERTISEMENT
"Ada juga yang disebabkan oleh ketergantuan anak pada gadget sehingga anak-anak lupa waktu untuk makan dan melakukan aktivitas olahraga," lanjut Made Mangku Pastika.
Disamping itu, data Dinas Kesehatan juga menunjukkan 90 persen anak SD di Bali memiliki berat tubuh yang tidak ideal. Disebutkan bahwa anak-anak terlalu kurus dan terlalu gemuk, hal ini disebabkan oleh kurangnya peran orang tua dalam mengawasi asupan gizi seimbang anak.
Terakhir, masih mengutip data Dinas Kesehatan, Pastika menyeybut 30 persen anak SD tidak suka mengonsumsi buah dan sayur. Oleh karena itu, Pastika berharap peran maksimal dari orang tua untuk memperhatikan gizi dan pola asuh anak-anak, sehingga tercipta generasi muda yang berkualitas.
ADVERTISEMENT
Peringatan Hari Anak Nasional 2018 di Bali dirayakan Forum Anak Daerah (FAD) Bali dengan berbagai kegiatan. Rangkaian kegiatan dibalut dengan tema "Anak GENIUS" yang merupakan akronim dari Gesit, Empati, Berani, Unggul, dan Sehat.
Laporan ketua panitia acara itu, yang juga sebagai Ketua Forum Anak Daerah (FAD) Provinsi Bali Ade Agoes Kevin Dwi Kesuma Parta, menyebut tujuan dilaksanakannya peringatan tersebut adalah menumbuhkan kepedulian untuk menjaga tumbuh kembang anak.
"Perlu peran individu, keluarga, masyarakat, dunia usaha, pemerintah, dan negara dalam menciptakan lingkungan yang berkualitas untuk mengakhiri kekerasan pada anak," katanya saat puncak acara di Wantilan Kerta Sabha, Jaya Sabha, Denpasar, Kamis (26/7).
Untuk itu, dalam peringatan ini pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan seperti kunjungan ke tiga tempat posko pengungsian Gunung Agung, Pelatihan Child in Emergency and Child Protection, sosialisasi pencegahan perkawinan anak, dialog Interaktif bersama RRI, dan aksi deklarasi mendukung Framework Convention on Tobacco Control (ADAM UFC). (kanalbali/RLS)
ADVERTISEMENT