Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Ahok Bebas, Warga Bali Gelar Syukuran Lintas Agama
24 Januari 2019 13:21 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Basuki Tjahaja Purnama yang lebih akrab dipanggil Ahok, resmi bebas, Kamis (24/1). Sebagai bentuk rasa syukur atas kebebasan Ahok, warga Bali dari berbagai latar belakang agama melakukan syukuran dan doa bersama.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut digelar di Inna Bali Hotel, Jl. Veteran, No 3, Denpasar Bali. Acara syukuran ini pun dihadiri berbagai kalangan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan akademisi. "Di hari kebebasan Ahok kita jadikan sebagai momentum untuk berkumpul dan berdoa bersama", kata Rai Wirata, Ketua Panitia.
Menurut Rai, kasus Ahok bentuk politisasi hukum yang digunjang karena tekanan massa. Dia berharap, semua pihak dapat pencerahan dan arah yang pasti dalam berbangsa dan bernegara di bawah naungan NKRI. "Sehingga kami mengundang semua tokoh untuk hadir, melakukan refleksi untuk Indonesia yang lebih baik lagi," jelasnya.
Acara doa dipimpin oleh enam tokoh agama. Yakni agama Hindu, Islam, Budha, Katolik, Protestan, dan Konghucu. Para pendeta dan rohaniawan ini berdoa dengan satu tujuan yang sama, yakni untuk keselamatan masyarakat Indonesia dan Ahok.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Pengacar Ahok yang menggagas acara ini, I Wayan Sudirta, menyampaikan kegiatan ini sebagai bentuk dukunganya kepada kaum minoritas yang salah satunya adalah Ahok.
"Ahok adalah simbol dari kebhinekaan kita, wujud yang tertekan melalui demo karena berasal dari kaum minoritas. Kalau masalah ini kita diamkan, tidak diungkap latar belakangnya lain kali semua minoritas posisinya akan menjadi sulit. Tidak perlu hukum, cukup dengan demo berjuta-juta orang bisa jadi tersangka. Melalui Ahok saya bela kaum minoritas yang ada di Indonesia", tegasnya.
Selain itu, Wayan juga mengatakan dengan bebasnya Ahok, orang akan teringat tentang Bung Karno. "Orang boleh dikurung sementara, tapi tidak selama-lamanya. Putusan boleh menipu sebagian orang, tapi tidak di mata semua orang. Artinya Ahok akan terus berkiprah dan tidak akan diam," tutupnya. (kanalbali/LSU)
ADVERTISEMENT