Ajak Kembali ke Desa, Navicula Luncurkan Single Berbahasa Bali

Konten Media Partner
13 Oktober 2021 16:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah-satu adegan dari klip single Mulih dari Navicula - IST
zoom-in-whitePerbesar
Salah-satu adegan dari klip single Mulih dari Navicula - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Setelah 25 tahun berkarya di blantika musik, Navicula untuk pertama kalinya merilis lagu berbahasa Bali. Lagu ini diberi judul Mulih alias pulang (dalam bahasa Indonesia-red).
ADVERTISEMENT
Frontman Gede Robi Suprianto mengungkap, Mulih terinspirasi dari situasi pandemi COVID-19. "Ceritanya, orang yang dulu bekerja di pariwisata, kini kehilangan pekerjaan dan terpaksa pulang kampung ke daerah asal mereka karena tidak mampu memenuhi kehidupan di rantau," ucapnya, Rabu (13/10/21).
Kampung menurutnya adalah harta yang terlupakan. Di kampung orang bisa dapatkan kedaulatan pangan, syukur-syukur mereka punya lahan sehingga mereka punya opsi untuk kebutuhan dasar.
"Ada udara yang segar, masih ada dan beberapa harta berupa kebijakan lokal yang dulu ditinggakan, kini mulai diingat kembali,” ucap Robi.
Personel Navicula bersama Rudolf Dethu (2 dari kanan) dan Ray Pendet (3 dari kanan)- IST
Lagu ini direkam di Denpasar, pada 2 Juli 2021 dan menghadirkan Donnie Lesmana, Gitaris Lolot pada part solo gitar. Videonya sendiri bisa ditonton di kanal Youtube Navicula Music dan telah rilis pada 10 Oktober 2021.
ADVERTISEMENT
Penggarapan video yang diproduseri Ray Pendet dari Silurbarong. Navicula telah tiga kali bekerjasama dengan lembaga film yang digawangi anak muda. Musik Video Ibu dan Dagelan Penipu Rakyat adalah kolaborasi Navicula dengan Silurbarong sebelumnya.
Dalam video klipnya, Navicula pun berpesan, pandemi mengajarkan kita untuk memikirkan ulang skala prioritas agar tidak semata bergantung di pariwisata, tapi kembali memikirkan sektor lain seperti kedaulatan pangan/pertanian.
“Jadi tidak ada lagi orang yang merasa gagal ketika pulang kampung, tapi ketika orang pulang kampung, ini akan menjadi pride. Karena di desa, pertanian akan menjadi kunci utama pelestarian alam dan budaya,” tambahnya.
Gede Robi dari Navicula saat jumpa pers di Kubukopi, Denpasar, Bali - RFH
Melestarikan budaya pertanian, ungkap dia, sama dengan melestarikan Budaya Bali. “Budaya Bali ini kan akarnya adalah pertanian. Dan pertanian yang ramah lingkungan, selain melestarikan budaya, dia juga akan menjaga alam,” tambah Gede Robi.
ADVERTISEMENT
Penciptaan single ini tak lepas dari program Mai Mebasa Bali dari Puri Kauhan Ubud. Program ini salah-satunya menggandeng band-band Bali yang biasanya kurang akrab dengan bahasa Bali. "Mungkin dengan cara ini, anak muda Bali yang makin jauh dengan bahasa Bali bisa kita rangkul untuk berbahasa Bali," kata Rudolf Dethu yang mewakili Puri Kauhan. (Kanalbali/WIB)