Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Putu Gde Ary Wicahyana, Komikus dan sekaligus animator kelahiran Gianyar, Bali menyebut, betapa pentingnya memaparkan satua (cerita rakyat-red) Bali lewat seni digital.
ADVERTISEMENT
Satua Bali yang disuguhkan melalui animasi diharapkan mampu menjadi magnet bagi generasi muda untuk mulai belajar dan mengerti tentang cerita nenek moyang Bali yang sampai saat ini mulai tergeser oleh pesatnya arus globalisasi.
"Yang terpenting adalah sebagai ajang berkarya dan mengangkat cerita kearifan lokal untuk diketahui oleh generasi saat ini" ucapnya saat dijumpai setelah kegiatan Workshop di arena Pesta Kesenian Bali (PKB) 2019.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan selama kurang lebih tujuh tahun dirinya berkarya dibidang seni komik dan animasi, belum ada upaya apresiasi atau dukungan dari pemerintah dalam bentuk apapun . Padahal animasi-animasi yang dia buat lebih banyak tentang satua atau cerita cerita Bali zaman dulu.
ADVERTISEMENT
"Belum ada dukungan pemerintah, dalam hal ini dari dinas kebudayaan, karena kan yang saya angkat lebih banyak terkait dengan cerita cerita bali" Tegasnya.
Pria yang juga telah mendirikan Tantraz Comics dan berkantor di Kompleks Ruko Merdeka Arcande Nomor 4 di Jalan Merdeka, Tanjung Bungkak, Denpasar, menuturkan harapannya kepada pemerintah daerah untuk mulai memperhatikan industri kreatif terutama yang fokus terhadap kearifan lokal.
"Saya menaruh harapan besar sebenarnya kepada pemerintah, karena hanya pemerintah yang bisa mengangkat kita bisa lebih jauh lagi" Tuturnya.
Padahal dirinya juga mencontoh banyak anak anak lulusan seni termasuk anak-anak dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang juga butuh penyaluran dalam mengembangkan bakatnya. "Mudah mudahan ya, setelah ini ada respon positif dari pemerintah," imbuhnya. (kanalbali/KR13)
ADVERTISEMENT