Anjing Rabies Gigit Warga di Keramas, Gianyar

Konten Media Partner
11 September 2019 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaksinasi anjing perlu dilakukan untuk mencegha penularan rabies (dok.kanalbali)
zoom-in-whitePerbesar
Vaksinasi anjing perlu dilakukan untuk mencegha penularan rabies (dok.kanalbali)
ADVERTISEMENT
GIANYAR, kanalbali - Masalah rabies di Bali belum teratasi sepenuhnya. Kasus terakhir ditemukan di Banjar Lebah, Desa Keramas, Gianyar. Warga bernama Ni Wayan Latri (61) tergigit anjing peliharaannya sendiri yang berumur 2,5 bulan dan dinyatakan positif rabies.
ADVERTISEMENT
Informasi menyebutkan anjing tersebut didapat dari warga dari desa sebelah, Desa Tulikup. Sementara itu, setelah anjing tersebut dipelihara, beberapa anjing disekitarnya mati mendadak. Kondisi ini membuat wilayah Desa Tulikup, Keramas dan Blahbatuh menjadi rawan rabies.
Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, Ngakan Putu Readi mengakui kalau di Banjar Lebah terjadi kasus gigitan anjing dan dinyatakan positif rabies. “Kita masih koordinasi secepatnya dilakukan sosialisasi dan vaksinasi. Kami juga akan eliminasi anjing liar,” jelas Ngakan Readi, Rabu (11/0).
Sosialisasi diarahkan memberikan pemahaman kepada masyarakat, guna menjaga kesehatan peliharaan, vaksinasi secara rutin dan tidak memelihara anjing liar yang tidak jelas asal-usulnya. “Harapan kami, warga tidak memelihara anjing liar yang tidak jelas asal-usulnya. Karena anjing liar, dipastikan tidak divaksin,” tegasnya. Dinas Pertanian dan Peternakan akan menyisir wilayah sekitar terhadap populasi anjing liar. “Kami akan menelusuri asal usul anjing tersebut dan memastikan wilayah sekitarnya aman rabies,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Populasi anjing di Gianyar tahun 2019 meningkat tajam. Di tahun 2018 lalu populasi anjing sekitar 55.000-an, dan tahun 2019 sudah mencapai sekitar 75.000 ekor. Dikatakannya, meningkatnya populasi ini anjing dengan mudah beranak pinak, dan anakannya bisa mencapai 4-6 ekor. Di tahun 2019 sampai akhir Juni lalu, sebanyak 263 ekor anjing yang sudah dieliminasi.
Dari 75.000/ekor anjing ini sekitar 94% sudah diberikan vaksinasi rabies secara berkala. Sedangkan sisanya adalah anjing liar tanpa tuan dan sebagian lagi dimiliki warga yang enggan memvaksin peliharaannya karena ditakutkan bulu anjingnya gudig. “Kami berharap warga pemilik anjing dengan sadar melakukan vaksin, karena yang susah nanti juga yang memelihara,” tandasnya. (kanalbali/KR5)