Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
Asal dari Banten, Alm. Made Lilin Dikenang Jadi Maestro Tata Rias Pengantin Bali
27 April 2022 15:26 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Betapa tidak, bukan hanya menekuni bidang ini. Dia adalah sosok yang berjasa membentuk Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (Harpi) Melati di sembilan Kabupaten/kota se-Bali sejak 18 tahun lalu.
Perempuan asal Banten yang akrab disapa Made Lin ini menekuni pakem rias tradisional khas Pulau Dewata setelah menikah dengan pemuda dari Kabupaten Buleleng, Bali.
"Beliau memiliki keinginan besar menjaga pakem rias pengantin tradisional Bali, kalau ada yang buat riasan aneh, langsung beliau galak karena sudah keluar dari pakem," kata Wayan Gendo Suardana, cucu Made Lin dalam acara Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Harpi Melati Bali di Kuta, Rabu, (27/4/2022).
Perjalanan sang maestro tata rias pengantin diceritakan dalam sebuah film pendek karya movie maker Erick Est. Film itu dibuka dengan kisah pertemuan beliau bersama sang suami, Gede Luwur Suberata, di Bandung pada tahun 1963.
ADVERTISEMENT
Gede Luwur mengatakan istrinya yang berdarah Sunda memiliki hobi untuk merias diri, sesampainya di Bali hobi tersebut ditekuni hingga berdiri salon Giri Putri, salah satu salon terkenal di Kota Singaraja pada zamannya. "Kalau dulu dengar nama salon Giri Putri, pasti banyak yang tahu karena bagus memang pelayanan dan hasilnya," tuturnya.
Keinginan besar Made Lin menekuni dunia kecantikan, terutama tata rias pengantin membawanya sampai di Kota Denpasar untuk mendapatkan ilmu lewat sekolah formal, serta dari berbagai pelatihan dan seminar.
Setelah memutuskan menjadi seorang perias pengantin, Made Lin berkeinginan untuk melestarikan pakem tata rias Bali sesuai dengan aturan yang ada. Perjalanan panjang pun harus dilaluinya, mulai dari mencari informasi dan mengenai pakem rias pengantin di berbagai Puri di Buleleng, sampai mendapatkan persetujuan pihak puri, mengadakan lokakarya dan seminar, hingga pakem dapat dibakukan.
ADVERTISEMENT
Selama belasan tahun menjadi pengurus sekaligus ketua Harpi Melati Bali, Made Lin telah berhasil membakukan empat pakem tata rias pengantin. Pakem pertama yang berhasil dibakukan yakni rias pengantin Buleleng pada 2013 di Palembang, selanjutnya pakem rias pengantin Bali Agung dan Bali Madya, serta rias pengantin madya Kabupaten Tabanan.
"Ibu memiliki keinginan kuat untuk melaksanakan apa yang sudah menjadi aturan, baik itu dalam tata rias pengantin," kata putri ketiga Made Lin, Komang Jelvi Permata yang juga menjabat sebagai Ketua Dua Harpi Melati Bali periode 2022 - 2027.
Menurut Jelvi, sosok Made Lin tidak pelit untuk membagi ilmu dengan orang lain. Bukan hanya kepada anak dan cucu, tapi kepada siapa saja yang ingin belajar darinya.
ADVERTISEMENT
Semasa hidup, Made Lin tidak hanya membentuk dan menjaga Harpi Melati Bali di berbagai daerah. Namun juga mendirikan lembaga kursus tata rias pengantin yang sesuai dengan pakemnya. Dari lembaga ini, banyak lahir bakat-bakat muda dari generasi penerus Bali yang akan melestarikan rias pengantin sesuai dengan pakem yang ada.
"Apa yang sudah Ibu berikan dan bangun, agar kita jaga bersama. Memang jiwa ibu pergi, tapi sukmanya tetap bersama kita semua," tuturnya. (kanalbali/LSU)