Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Atap Ruang Kelas SD di Gianyar Ambrol saat Siswa Sedang Belajar
25 Maret 2019 16:21 WIB
ADVERTISEMENT
GIANYAR, kanalbali.com - Nasib nahas menimpa 21 siswa kelas III SDN 2 Pejeng Kangin, Tampaksiring, Gianyar, Bali. Mereka tertimpa atap atau plafon ruangan kelas yang jebol jelang kegiatan belajar mengajar kembali dimulai usai istirahat, Senin siang (25/3).
ADVERTISEMENT
Akibatnya, seorang siswa menderita luka robek di bagian kepala dan harus dilarikan ke Puskesmas terdekat. "Memang benar ada kejadian itu. Sekolah itu sudah direnovasi tahun 2012, tapi kita belum tahu kenapa bisa jebol," kata Kepala Dinas Pendidikan Gianyar, Made Suradnya.
Saat kejadian, siswa sedang mempersiapkan pelajaran usai menjalani istirahat kedua. Tak disangka, plafon yang rangkanya diduga sudah lapuk itu tiba-tiba jebol dan menimbun semua siswa yang ada di kelas. Tak lama berselang, sejumlah aparat dan orang tua siswa berdatangan ke SDN 2 Pejeng Kangin.
Hampir seluruh siswa dengan cepat berlindung ke bawah meja dan bangku. Namun, nahas bagi siswa bernama I Ketut Agus Artayasa, yang tak sempat menghindar, lantaran posisinya sedang berdiri menggeser bangku. Ketut pun harus dilarikan ke puskesmas terdekat karena menderita robek di bagian kepala. Sementara itu, siswa lainnya menangis histeris dan trauma atas musibah itu.
ADVERTISEMENT
“Saya heran kenapa plafon yang sudah lama terlihat lapuk dan rawan jebol itu dibiarkan dan kini membahayakan keselamatan anak-anak kami, “ ungkap orang tua korban, Ni Nyoman Kerti.
Tidak hanya di ruang kelas III, kondisi plafon pada dua kelas lainnya juga mengalami pelapukan. Kepala Desa Pejeng Kangin, I Gede Purnadi Yoga, menyebutkan bahwa untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pembongkaran di kelas lainnya langsung dilakukan Senin siang (25/3).
“Kondisi plafon yang sudah lapuk itu sudah berlangsung lama. Kami pun sudah pernah mengajukan permohonan rehab. Bahkan anggota legislatif sempat melakukan pemantauan. Namun belum juga ada realisasi bantuan hingga akhirnya terjadi musibah ini,” terangnya.
Agar tidak menghambat proses belajar, pihak sekolah menegaskan, siswa tidak akan diliburkan pada hari Selasa (26/3). Proses belajar akan memanfaatkan tiga kelas yang masih layak dengan sistem belajar bergantian pagi dan siang.
ADVERTISEMENT
Pihak sekolah pun akan mendatangkan psikolog untuk membantu menghilangkan trauma siswa. Sementara para orang tua siswa berharap, pemerintah segera menindaklanjuti kondisi sekolah ini. Sebab, kondisi sekolah yang sekarang akan mengusik kegiatan belajar mengajar siswa dan guru, serta membuat was-was para orang tua siswa.
Sementara itu, Dinas Pendidikan Gianyar memprioritaskan untuk segera memperbaiki kondisi kerusakan itu. "Kalau soal ada laporan sebelumnya, saya belum bisa memastikan, kepala sekolahnya di sana (SDN 2 Pejeng Kangin) juga baru, jadi dia juga belum tahu," kata Suradnya.
Namun, dia menjamin seluruh biaya perawatan siswa akan ditanggung oleh pemerintah. (kanalbali/KR11)