Atasi Black Magic, Begini Aksara Bali untuk Pengobatan Tradisional

Konten Media Partner
21 Mei 2022 10:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Gede Suardana, Penanggung Jawab dan Praktisi Pengobatan Tradisional di Poliklinik Kesehatan Tradisional Rumah Sakit Bali Mandara - Screenshot video di FB
zoom-in-whitePerbesar
Gede Suardana, Penanggung Jawab dan Praktisi Pengobatan Tradisional di Poliklinik Kesehatan Tradisional Rumah Sakit Bali Mandara - Screenshot video di FB
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com – Poliklinik Kesehatan Tradisional Rumah Sakit Bali Mandara telah mulai dibuka dan melayani pasien non medis, termasuk akibat magic alias ilmu hitam. Terapinya dilakukan dengan menggunakan aksara Bali.
ADVERTISEMENT
"Setiap aksara memiliki fungsi dan kekuatan tersendiri," jelas , Gede Suardana, penanggungjawab poliklinik, Rabu (18/5/2022).
Sastra Bali ini dinilai sebagai warisan leluhur yang lama tidak dipakai untuk pengobatan, dan saat ini digunakan kembali dengan menerjemahkannya secara ilmiah ke dalam anatomi fisiologi tubuh.
Sastra ini secara nasional disebut Sastra Genre Hayuningrat Sanghyang Ajisaka yang berjumlah 20 dan berbunyi Ha Na Ca Ra Ka Da Ta Sa Wa La Ma Ga Ba Tha Nga Pa Dha Ja Ya Nya. Hal ini diucapkan berkali-kali oleh pasien untuk di urip (dihidupkan-red) ke dalam tubuh.
Pasien harus fokus untuk mengurip aksara dalam tubuh yang sudah ada tempatnya masing-masing. Misalnya Ha terletak di hati, Na ada diperut, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Setelah fokus dan ditempatkan dalam tubuh, aksara digabungkan kembali, jadi Ha dan Na bertemu menjadi Sa yang rumahnya di timur dengan Dewa Sang Hyang Iswara. Jika semua sudah diurip dan dimasukan ke bagian tubuh atau tempatnya masing-masing baru tarik dikekuatannya untuk pengobatan.
Metode ini antara lain sudah diterapkan pada seorang pasien berinisial WS. Sebelumnya, dia didiagnosa mengalami penyakit saraf yang disebabkan karena faktor usia. Akhirnya mencoba pengobatan non medis di Poliklinik Kesehatan Tradisional dengan harapan akan bisa sembuh.
Setelah dilakukan analisa, ditemukan adanya sakit non medis diakibatkan oleh ilmu hitam sukik yang dimasukan melalui kaki. Menurutnya, penyakit non medis dibawa melalui perantara jin, bhuta kala, atau kelompok makhluk halus dari dunia yang berbeda. "Ini bisa timbul akibat rasa iri, dengki dari orang lain kepada pasien, dan itu kami bersihkan," jelas Suardana.
ADVERTISEMENT
Suardana yang memiliki latar belakang pendidikan sebagai seorang apoteker telah menekuni pengobatan tradisional sejak 14 tahun lalu dengan dasar sastra aksara Bali. Melalui ilmu tersebut, ia membantu untuk menghidupkan kembali inner power (tenaga dalam) pasien yang sebelumnya telah melemah akibat serangan ilmu hitam.
Kemudian, kekuatan pasien dan Tuhan disatukan untuk mengeluarkan benda asing tersebut. "Saat ini pasien WS sudah sembuh, bahkan dia menyampaikan sendiri ucapan terima kasih melalui media sosial," tuturnya. (kanalbali/LSU)