Konten Media Partner

Atasi Penelantaran Bayi, Direktur RSUD Gianyar Minta Bantuan Polisi

7 Januari 2019 18:52 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bayi ditelantarkan kini dirawat di inkubator (kanalbali/KR11)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi ditelantarkan kini dirawat di inkubator (kanalbali/KR11)
GIANYAR, kanalbali.com - Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar, Ida Komang Upeksa menyebutkan sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian guna mencari ibu kandung yang menelantarkan bayi.
ADVERTISEMENT
Sampai Senin (7/1) bayi tersebut sudah ditelantarkan selama 22 hari, atau sejak 17 Desember 2018 lalu. “Kami sudah meminta pihak kepolisian untuk mencari keberadaan ibu kandung bayi,” terang Ida Komang Upeksa.
Sedangkan ibu bayi tersebut bernama Ita Wahyuni dengan alamat Jember, Jatim. Dua hari setelah melahirkan dan kondisinya sudah membaik, ibu bayi meninggalkan anaknya dan meninggalkan no HP. Namun ketika dibungi no tersebut, tidak aktif sama sekali. Untuk biaya perawatan bayi, disebutkan Upeksa akan ditanggung Negara dengan pembiayaan Jamkesmas. Disisi lain, bayi malang tersebut kondisinya belum stabil, dimana berat badannya hanya mengalami kenaikan sedikit dari 1.650 gram menjadi 1.850 gram. Pihak RSUD Sanjiwani berusaha memberikan penanganan medis dan upayan CT Scan untuk memastikan apakah ada penyakit lain dalam tubuh bayi. Mengetahui ada bayi terlantar, beberapa warga memberikan donasi spontan yang terkumpul sekitar Rp 2 juta. Donasi sebagiannya digunakan untuk membeli kelengkapan bayi, seperti pakaian, pampers, tisu dan keperluan lainnya. Donasi berasal dari sumbangan sukarela manajemen RSUD Sanjiwani, dari SDN 6 Samplangan serta donasi sukarela pegawai atau pengunjung rumah sakit. Pihak rumah sakit juga menyebut tidak bisa memastikan kapan bayi ini akan sembuh. Sedangkan dana dari donasi belum mencukupi untuk membayar tagihan rumah sakit selama perawatan bayi. Bayi ini dirawat di ruang NICU pada incubator no 3. Kondisi bayi cukup bagus dari motoriknya, mengingat sudah menggerakkan kaki dan tangan. “Kondisinya masih kurus, berat normal biasanya sekitar 2500 gram, dan ini masih 1800 gram,” sebut salah satyu perawat. CT Scan yang sudah dilakukan hasilnya baru diketahui Selasa sehingga penanganan medis masih terus berlanjut. (kanalbali/KR11)
ADVERTISEMENT