Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Bahaya Racun Timbal Ancam Anak-anak di Denpasar
24 Oktober 2018 7:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
TES Kandungan racun timbal pada mainan anak-anak pada sebuah TK di Denpasar oleh Bali Fokus, Selasa (23/10)- kanalbali/GAN
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com --- Anak-anak, khususnya yang bersekolah di Taman Kanak-kanak terancam bahaya racun timbal yang ada dalam cat pewarna mainan. Penelitian Bali Fokus menunjukkan, 121 kaleng enamel cat dekoratif dari 63 merek yang dibeli secara acak di 5 kota di Indonesia terbukti positif menggunakan campuran timbal.
Hal tersebut Yuyun Ismawati, penasehat senior dari Bali Fokus/Nexus3 saat ditemui dikantornya, Selasa (23/10). Kunjungan ke beberapa Taman Kanak-kanak (TK)/ Pendidikan Anak Dibawah Usia Dini (PAUD) di kawasan Denpasar, dan hasilnya pun mengejutkan.
Tempat bermain anak-anak tersebut banyak menggunakan cat yang menggunakan timbal. "Tentu ini sangat berbahaya bagi kesehatan anak-anak khususnya. Kita tidak menyadari hal ini dan inilah tugas kita untuk kampanyekan pencegahan keracunan timbal,"ucapnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, memang hingga kini belum ditemukan korban akibat timbal namun perlu diketahui terkena paparan timbal mampu merusak merusak otak secara permanen. "Di negara maju, penggunaan timbal telah dilarang namun di negara berkembang salah satunya Indonesia masih ditemukan,"lanjutnya.
Salah satu hal sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah terkena paparan timbal adalah dengan mencuci tangan sebelum makan dan mengepel lantai. Cat dengan kadar timbal yang cukup banyak biasanya cendrung lebih berwarna terang atau cerah.
Bahkan, lanjut Yuyun, WHO sendiri mengatakan hanya 36 persen negara di dunia yang memiliki peraturan yang mengikat secara hukum untuk produksi, impor, penjualan dan penggunaan cat timbal. "Sayangnya, Indonesia tidak memiliki peraturan yang relevan tentang cat timbal,"tegasnya.
BACA JUGA : Ini Dia Duta Endek Denpasar 2018
ADVERTISEMENT
Ditanya terkait cara mengetahui kandungan timbal dalam cat, ia kembali menegaskan jika tidak sembarang orang mampu mengetahuinya sekalipun pada kemasannya terdapat keterangan kandungan hal tersebut tampaknya bukan jaminan.
"Sebab di beberapa negara sempat terjadi kasus, pada produk tertera bebas bahan timbal namun ketika di uji dilaboratorium kandungan timbal sangat banyak dan Indonesia tak memiliki lab untuk menguji kandungan timbal,"katanya.Sementara ini, kandungan timbal lebih banyak menyebabkan cat menjadi lebih cerah dan tahan lama jika dibandingkan dengan cat yang tidak menggunakan timbal.
Sementara itu, hasil dari temuan yang dilakukan di beberapa TK/ PAUD di Denpasar ini akan ditembuskan ke Kementrian Lingkungan Hidup, dan kementrian terkait. "Untuk alat pengecekan kandungan timbal pada sebuah cet sendiri menggunakan alat khusus yang bernama XRH sejenis X-Ray,"tutupnya. (kanalbali/GAN)
ADVERTISEMENT