Konten Media Partner

Bali Minta Dijadikan Tempat Karantina WNA yang Masuk Indonesia

19 Agustus 2021 12:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati - IST
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR- Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati meminta agar Bali dijadikan sebagai tempat karantina Warga Negara Asing (WNA) yang datang ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ada banyak pelaku bisnis maupun pelaku perjalanan penting lainnya yang datang ke Indonesia dan menginginkan Bali sebagai lokasi karantina. Setelah proses karantina selesai baru mereka beralih ke tempat tujuan seperti ke Jakarta atau daerah lain," kata Cok Ace dalam diskusi virtual yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana secara virtual, Kamis, (19/8/2021).
Cok Ace menyebut, kedatangan mereka belum cukup untuk mendorong pemulihan ekonomi di Bali. Namun hal ini dirasa mampu melepas dahaga pelaku pariwisata di Bali yang hampir dua tahun terdampak pandemi COVID-19.
Suasana di Bandara Ngurah Rai saat ini sangat sepi karena ditutupnya pintu bagi wisatawan - IST
"Meski dampaknya tidak signifikan, tapi biarkan saja wisatawan asing datang ke Bali, karena nyala api akan tetap ada sebagai semangat pelaku pariwisata," tambahnya.
Menurut Cok Ace, pandemi COVID-19 menyebabkan ekonomi Bali semakin terpuruk dan jumlah pengangguran terus meningkat. Atas kondisi ini, Bali memiliki harapan agar pembukaan border internasional sebagai solusi mengatasi permasalahan ekonomi tersebut bisa segera dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Sebelumnya Bali telah beberapa kali berencana menerima masuknya penerbangan internasional, hanya saja belum bisa dilakukan karena perkembangan kasus yang berubah-ubah," jelasnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Ganip Warsito mengatakan akan mempertimbangkan usulan terkait tempat karantina itu. "Nanti di tingkat satgas akan kami diskusikan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi," tuturnya. (kanalbali/LSU)