Bali PPKM Level 2, Pasien COVID-19 di RS Kian Menurun

Konten Media Partner
20 Oktober 2021 10:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis berada di sekitar ruang perawatan Nusa Indah yang dilengkapi dengan ruangan isolasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis berada di sekitar ruang perawatan Nusa Indah yang dilengkapi dengan ruangan isolasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
ADVERTISEMENT
DENPASAR – Angka keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di Bali kini mengalami penurunan, seiring dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level II.
ADVERTISEMENT
Bedasarkan data yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, saat ini angka BOR hanya sekitar 10 persen."Kasus di Bali mulai landai, astungkara atas kerjasama semua pihak. Angka kesembuhan sudah naik terus 96,4 yang di Rumah Sakit sudah berkurang BOR nya dibawah 10 persen," ungkapnya saat diwawancarai, Rabu (20/11/21).
Hal ini menunjukan tren penurunan sejak lonjakan kasus COVID-19, dua bulan terakhir. Suarjaya menerangkan, jumlah pasien COVID-19 yang saat ini, masih dirawat di rumah sakit rujukan sebanyak 479 orang. Dimana pemakaian tempat tidur isolasi sejumlah 5,24 persen dan pemakaian tempat tidur ICU sejumlah 9,73 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya - IST
Angka kesembuhan juga cenderung selalu alami peningkatan hingga 96,5 persen, sementara angka kematian 3,53 persen.
ADVERTISEMENT
Dikonfirmasi secara terpisah, Kasubag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna menyebut, saat ini pasien COVID-19 yang masih dirawat di RS Sanglah sebanyak 20 pasien. "Kalau okupansinya (BOR) sekitar 13 persen, dimana ada 20 pasien COVID-19 yang masih dirawat," ungkapnya.
Dalam kurun waktu sepekan belakangan, ungkap dia angka itu cenderung stagnan. "Flat (tidak mengalami perubahan drastis), tentu kita berharap semoga landai terus," ungkapnya.
Meski demikian, sejumlah pihak mewanti-wanti supaya masyarakat tidak lalai untuk menjaga protokol kesehatan dengan serius. Seperti diungkapkan oleh Juru Bicara Satgas Penanggulangan COVID-19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai, situasi ini cukup menggembirakan sekaligus mengkhawatirkan. "Kalau-kalau masyarakat terbuai dan lengah dengan kondisi pandemi Covid-19 yang terus melandai di Kota Denpasar," katanya. (Kanalbali/WIB)
ADVERTISEMENT