Banjir Besar di Legian, Bali, Diduga Siklus 5 Tahunan

Konten Media Partner
7 Desember 2021 11:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Evakuasi yang terjebak banjir di Legian - IST
zoom-in-whitePerbesar
Evakuasi yang terjebak banjir di Legian - IST
ADVERTISEMENT
KUTA -- Banjir besar yang sempat mengepung wilayah Legian, Kuta Bali disebut merupakan siklus 5 tahunan. Banjir besar umumnya terjadi pada saat tilem (bulan mati) sesuai penanggulangan kalender Bali.
ADVERTISEMENT
"Pada saat tilem air laut naik. Sementara akibat hujan deras, aliran sungai penuh sehingga meluber ke pemukiman warga," kata Kepala seksi perlindungan sosial, Dinas dodial Kabupaten Badung Krisna Dwipayana saat meninjau warga terdampak banjir Legian pada Selasa (07/12/2021).
"Siklus banjir besar seperti ini biasanya tiap lima tahun, dulu sekitar tahun 2016 kami datang memantau banjir besar ke sini. Pada jaman bupati pak Gede Agung (10 tahun lalu-red) kami juga ke sini," kata Dwipayana.
Dia menambahkan saat banjir besar terjadi tidak berlangsung lama. Hanya bebeberap titik yang tergenang cukup lama karena airnya terjebak tembok-tembok bangunan. "Hanya memang di sekitar jalan Kausalia dan Dewi Sri VIII agak lama karena airnya terisolir di situ," ucap Dwipayana.
ADVERTISEMENT
Mengenai siklus 5 tahunan ini juga dibenarkan lurah Legian Putu Eka Martini. Menurutnya warga sekitar Legian sudah terbiasa dengan banjir yang terjadi.
Dia menyebutkan bahwa kondisi telah berangsur normal setelah hujan berhenti. Warga sekitar juga telah beraktifitas seperti hari-hari biasanya. "Pengakuan warga di sini mereka sudah terbiasa dengan banjir, tapi kita tetap waspada untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ucap Martini. (KanalBali/ROB)